PELITAKARAWANG.COM-.Pemilihan ketua umum Golkar rencananya akan digelar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada Desember mendatang.  Ketua Bidang Penggalangan Opini dan Media DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengklaim bahwa Airlangga Hartarto telah mengantongi dukungan sebesar 92 persen suara.

"Kami optimis Pak Airlangga akan memenangkan kembali pemilihan ketum, pada Desember 2019. Setidaknya kami telah mencatat ada 92 persen pemilih suara yang menyatakan dukungan pada Airlangga," ujar Ace di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/11).

Terkait adanya desakan kepada Airlangga untuk fokus kepada tugasnya sebagai menteri, Ace mengatakan bahwa hal itu tak perlu dipersoalkan. Sebab, Presiden Joko Widodo tak melarang menteri dalam kabinetnya untuk rangkap jabatan dalam partai.

"Kalau Pak Presiden merasa bahwa Pak Airlangga dapat mengerjakan tugas-tugas dengan baik, ya rangkap jabatan tak perlu lagu dipersoalkan," ujar Ace.

Kubu Airlangga juga siap menghadapi siapa saja calon ketua umum Partai Golkar dengan sportif, termasuk Bambang Soesatyo jikalau ketua MPR itu melanggar janji atau komitmennya dengan Airlangga.

"Kalau misal Pak Bamsoet maju sebagai caketum ya kita akan hadapi dengan cara-cara yang fair, kompetisi secara sehat dan demokratis. Sesuai dengan yang diatur dalam AD/ART Golkar," ujar Ace.

Ia sendiri mengatakan bahwa pihaknya tak akan menghakimi sikap Bamsoet. Ace hanya meminta kader dan pengurus Golkar untuk menilai sendiri sikap dari Ketua MPR tersebut

"Ya nanti biarkan masyarakat yang akan menilai, kader-kader Partai Golkar di daerah juga akan menilai. Seorang pemimpin itu kan diukur, mulai dari sejauh mana dia memegang teguh komitmen yang telah disepakati," ujar Ace.



Sementara Wakil Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar, Darul Siska mengklaim bahwa Bambang Soesatyo akan maju dalam pemilihan Ketua Umum partai. Menurutnya, Ketua MPR itu telah didukung dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota

"Ya saya konfirmasi Mas Bambang itu berkali-kali tentang kesediaan dia maju untuk calon ketua umum pada munas yang akan datang. Selalu dia jawab, dia 'siap'," ujar Darul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/11).

Menurutnya, kesepakatan antara Bamsoet dan Airlangga Hartato dapat gugur jika kader-kader memintanya maju sebagai Ketua Umum Golkar. Dengan begitu bukan alasan lagi jika kubu Airlangga melarang Ketua MPR itu untuk mencalonkan diri.

"Kesepakatan pribadinya dengan Pak Airlangga itu bisa kalah apabila dia diminta oleh kader-kader di tingkat provinsi kabupaten dan kota untuk memimpin partai di masa yang akan datang," ujar Darul.

Namun, ia mengaku tak mengetahui isi komitmen atau perjanjian antara Bamsoet dan Airlangga. Sepengetahuan Darul, keduanya tak membuat perjanjian secara tertulis terkait pencalonan Ketua Umum Golkar. "Itu tidak ada perjanjian. Kalau ada pembicaraan di antara mereka, mereka harus menyadari tidak boleh men-judge yang lain. Karena partai ini not belongs to them," ujar Darul.

Darul menyebut bahwa pihaknya tidak takut jika disebut pengkhianat, karena melanggar perjanjian yang ada. Sebab majunya Bamsoet ke pemilihan Ketum, merupakan aspirasi dari para kader di berbagai daerah.

"Kalau tidak dia tidak berani maju dong. Karena itu kan dorongan dari bawah makanya dia confidence untuk maju. Dan dia bukan maunya maju, tapi karena dituntut untuk maju dia harus mengedepankan tanggung jawabnya," ujar Darul.

Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar akan menggelar rapat pleno pada Selasa (5/11). Dalam acara tersebut, para pengurus akan membahas lokasi, waktu, dan panitia dari Musyawarah Nasional (Munas) partai tersebut.

Sebelumnya Ketua Bidang Penggalangan Opini dan Media DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, Munas Partai Golkar rencananya akan digelar pada awal Desember 2019 di Jakarta. Pemilihan Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu juga akan digelar dalam acara tersebut.

"(Munas) Kelihatannya akan di Jakarta, kemungkinan. Makanya kita lihat nanti perkembangan dalam rapat pleno," ujar Ace.(rol)