PELITAKARAWANG.COM - Buruh tani semakin menyusut setiap tahun, sementara biaya produksi semakin ingin efisien. Mengantisipasi itu, Dinas Pertanian Karawang, mulai start mekanisasi alat mesin pertanian (Alsintan) bagi desa-desa dan petani di Karawang mulai tahun depan.

Dikatakan Kepala Dinas Pertanian,Hanafi Chaniago, mekanisasi alsintan ini, adalah untuk mengantisipasi berkurangnya buruh tani sekaligus untuk mengefisienkan biaya produksi. Karenanya, pihaknya arahkan untuk mengggunakan mekanisasi pertanian seperti penggunaan traktor untuk pengolahan tanah, transplanter untuk tanam padi dan saat panen menggunakan combine harvester, bahkan, kalau memungkinkan untuk penyemprotan bisa pakai Drone. Hal ini, menurut Hanafi, sejalan dengan arah kebijakan Kementrian Pertanian 2020 -2024, yaitu ingin mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan moderen. "Buruh tani semakin menyusut, maka mekanisasi alat pertanian sudah harus di mulai, ini sejalan dengan arah kebijakan Kementan, " Katanya. 

Hanafi menambahkan, ada 50 tokoh yang di di undang hari ini, Rabu (27/11) untuk sosialisasi mekanisasi alsintan ini, mulai dari Kades, petani dan pejabat ASN yang kepeduliannya cukup tinggi dibidang pertanian, tapi nanti ke semua desa, dipastikannya akan terus di sosialisasikan. Apalagi, penggunaan jasa alsintan ini, sebut Hanafi, cukup menggiurkan. Misalnya, harga combine harvester yang hampir sama dengan harga mobil jenis innova, tapi bisa menghasilkan cukup lumayan Rp2- 3 juta perhari, bayangkan kalau mobil kalau direntalkan sehari, paling hanya mendapatkan Rp600 ribu per harinya. "Usaha jasa alsintan ini sangat menggiurkan, karena perhari bisa hasilkan pundi rupiah yang sangat baik, " Pungkasnya. (Rud)