PELITAKARAWANG.COM - Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang kembali di gelar, Jumat (20/12). Kegiatan penguatan para kader Nahdliyin tersebut, di selenggarakan di Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Kecamatan Rawamerta dan di ikuti 90 peserta dari pengurus hingga badan otonom NU.

"Ahamdulillah mulai hari ini 20 Desember sampai dua hari ke depan, PCNU karawang menyelenggarakan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU)  angkatan ke 3 yang berlangsung di pondok pesantren almahrusyiah Rawamerta, berkenan membuka acara KH Deden Mubarok Wakil Ketua PWNU Jawa Barat dan Mauidzoh Hasanah oleh KH Ahmad Ishomudin, Rois Syuriah PBNU, " Kata Ketua Tanfidziyah PCNU Karawang, KH Ahmad Ruchiyat Hasby S.Ag.

MKNU ini sambungnya, diikuti oleh 90 peserta, sekaligus penguatan materi Ahlussunah Wal Jamaah oleh KH Ahmad Ishomudin. Dengan gaya ceramahnya yang khas, Gu Ishom memberikan pesan  bahwa MKNU adalah salah satu cara NU dalam menciptakan militansi pengurus NU di semua tingkatan. Untuk itu, maka seluruh Pengurus NU wajib memahami sejarah, visi, misi dan tujuan NU. Bahkan, ditengah acara, Gus Ishom juga mengingatkan kembali para pengurus untuk memperbaiki niatnya dalam berkhidmat di organisasi islam terbesar di dunia ini,"Beliau berpesan agar kembali meneguhkan dalam berkhidmat di NU. Fahami sejarah, visi, Musi dan tujuan NU itu apa, " Ujarnya. 

Kiai Uyan menambahkan, Gus Ishom mengutip dawuh KH Ahmad Mustofa Bisri (Gusmus) Rembang, Mustasyar PBNU, bahwa niat berkhidmat di NU itu ada tiga, pertama "Lil Akhiroti Faqot" yang artinya hanya untuk akhirat dan meneguhkanny agar mendapat Ridha Allah SWT, kemudian "Liddunya Wal Akhirat" yaitu untuk kepentingan dunia dan akhirat, selain harus mengejar kebaikan di dunia, jug berharap keberkahan kelak di akhirat, yakni jika yang pertama sangat istimewa dan agak susah didapat untuk saat ini, yang kedua masih dinilai baik, tapi untuk yang ketiga "Liddunya Faqot" yaitu org aktif di NU dan hanya mencari kpentingan dunia semata, kemudian mencari popularitas,  mencari keuntungan baik politik maupun ekonomi,  maka niat yang semacam ini yang perlu dihindari. "Semoga Allah memberikan hidayahnya kepada kita semua pada jalan yang Haq, " Tutupnya. (Rdi)