PELITAKARAWANG.COM -  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Akses Perbankan, Deputi Akses Permodalan menyelenggarakan kegiatan Seri kelas keuangan UKM kreatif, Kamis (5/12) kemarin. Acara dengan tema "Permodalan dan Pengelolaan Keuangan Syariah UKM Kreatif ini, digelar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karawang Selatan. 

Deputi Akses Permodalan, Fadjar Hutomo mengatakan, Ekonomi kreatif saat ini menjadi fokus pemerintah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, sebab, ekonomi ini memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor penggerak yang dapat mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur sesuai dengan visi pembangunan Indonesia hingga 2025 mendatang. Namun, sambungnya, kenyataan di lapangan, pelaku ekonomi kreatif mempunyai banyak masalah sehingga pemerintah perlu membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara membuat kebijakan yang tepat. Jadi, bagi pelaku ekonomi kreatif, permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan usaha kreatif, karena jadi salah satu penyebab pelaku ekonomi kreatif dalam menjalankan usaha tidak feasible dan bankable sehingga tidak dapat mengajukan pembiayaan ke perbankan. "Pelaku UKM kreatif banyak yang belum visible dan bankable, sehingga, pelatihan ini bertujuan membantu mereka memiliki catatan keuangan usaha untuk mengakses pembiayaan perbankan. Karena, pihak perbankan juga diberikan kesempatan menjelaskan produk pembiayaan yang sesuai dengan the nature of the business dari pelaku ekonomi kreatif,” ucapnya.

Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif ini, sambungnya, bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada pelaku kreatif tentang permodalan, perencanaan bisnis, pengelolaan keuangan serta pembuatan laporan keuangan terkait akses perbankan Syariah. "Kegiatan ini untuk melatih lelaki kreatif tentang permodalan dan pengelolaan keuangan hingga laporannya ke perbankan, " Katanya. 

Dalam kegiatan ini, selain di ikuti 50 pelaku ekonomi kreatif yang berada di area Karawang dan sekitarnya. Juga hadir sebagai Narasumber, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, Direktur Akses Perbankan, Yuke Sri Rahayu, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat II, Drs Yoyok Satiotomo, M.A, Kepala Sub Ditrektorat Perbankan Syariah, Imam Wuryanto, Head of Activation Moka, Jafar Al Fakhry, Department Head Product and Business Iniciatif Micro Banking Group, BRI Syariah, Wenni Sri Winastri dan Owner Kebab Turki Baba Rafi, Nilamsari serta Trainer STAN, Khusnaini. (Rud)