PELITAKARAWANG.COM-.Bergerak ke  Selatan, sekira 350 KM dari Jeddah,  Tim Yandu KJRI Jeddah adakan layanan kekonsuleran, imigrasi dan ketenagakerjaan di Qunfudza (20-21 Desember 2019).


Di kota pantai ini, tim KJRI telah melayani sekitar 50 orang WNI yang datang dari Qunfudza dan wilayah sekitarnya. 

Tim juga menyelenggarakan sosialisasi pelindungan hukum yg disampaikan oleh Koordinator Pelindungan Warga (KPW), Safaat Ghofur dan Konsul Fungsi Konsuler 2, Ahmad Syofian.

"Pelayanan Terpadu ini merupakan upaya negara untuk membantu WNI dengan cara jemput bola, agar bisa mengurangi pengeluaran WNI mengingat jarak tempuh Qunfudza-Jeddah yang jauh," terang Safaat mengawali kegiatan sosialisasi hukum.


Safaat menekankan beberapa hal dalam kesempatan ini, antara lain perlunya WNI/PMI membuka rekening agar dapat menyimpan sendiri hasil bekerja. 

"Ini dapat mengurangi risiko gagal bayar oleh majikan jika gaji disimpan bertahun-tahun di majikan," ungkap Safaat seraya mencotohkan banyak kasus WNI/PMI yang tidak dibayar akibat terlalu percaya pada bos tempat bekerja. 

Safaat juga mengingatkan WNI/PMI agar menyadari perbedaan hukum dan adat istiadat yang berlaku di Arab Saudi. 

"Jauhi perbuatan yang bisa membawa saudara-saudara berurusan dengan aparat hukum, " terang Safaat. 


Menurutnya, Saudi sangat melarang praktek perdukunan dan sihir, kumpul laki dan perempuan tanpa status suami-istri yang sah, dan agar menghindari pengambilan foto sembarangan.

Safaat juga mengingatkan pentingnya Perjanjian atau Kontrak kerja sebagai payung hukum yang berguna jika suatu saat WNI/PMI bersengketa dengan perusahaan kerja.

Pada kesempatan yang sama, Ahmad Syofian, yang juga merangkap Kepala Kanselerai KJRI menjelaskan tentang enam program unggulan KJRI Jeddah. Program unggulan ini memberikan WNI/PMI kemudahan dan menjawab solusi bagi masalah2 sekarang dan masa depan. 

Syofian menjelaskan enam program unggulan tersebut, yaitu: Yandu di kota-kota Arab Saudi, Kegiatan Welcoming Session bagi PMI yang baru tiba untuk sosialisasi hukum dan kebiasaan setempat, dan pemulasaraan/pengurusan jenazah, serta pengurusan paspor cukup sekali datang ke KJRI.

Selain itu, Syofian juga menjelaskan tentang program unggulan KJRI yang mempersiapkan anak2 WNI untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia. Untuk itu, KJRI menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri di Tanah Air.

"KJRI juga memiliki program unggulan yang memikirkan bagaimana WNI/PMI menghadapi masa2 purna-bekerja," pungkas Syofian seraya menjelaskan, program ini terkait dengan capacity building bagi WNI untuk bersiap menghadapi tantangan setelah selesai bekerja di Saudi (KJRI Jeddah, 2019).(red)