PELITAKARAWANG.COM- Desa-desa penyelenggara Pilkades di lapangan yang banjir dan jeblok, bisa menjadi momok. Tapi, itulah kenyataan yang harus dihadapi beberapa desa yang sudah kadung menanggung resiko menetapkan TPS di lokasi yang langganan banjir. Panitia dan aparat, bukan saja harus sigap evakuasi masyarakat pemilih dan menuntunnya agar tidak terpeleset licin, tetapi juga harus antisipasi dengan alat mesin sedot air hingga sepatu bot. 


"Sehari sebelumnya, kita pasang 300 karung abu gosok supaya tidak banjir di Lokasi TPS, eh malah banjir dan airnya jadi hitam seperti lumpur di TPS Desa Karyamakmur Kecamatan Batujaya, " Kata Kasie Trantib Batujaya, Cacan Dilaga kepada Pelitakarawang.com, Minggu (23/2).

Sementara itu, Ketua BPD Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan, Asep Jaka Arif mengatakan, pihak panitia harus Sudi anggarkan alay mesin sedot air untuk menyedot banjir dari lapangan mama Lingga ke irigasi terdekat. Dirinya saja, masuk TPS, harus sudi membeli sepatu bot, karena lapangan TPS banjir, baik di Portir, bilik suara hingga kotak suara. "Mesin sedot sewa dulu, sepatu bot juga jadi laku, " Katanya. 

Satgas Pol PP Cilamaya Kulon, Heri Setiawan mengatakan, Pilkades di Desa Pasirjaya terpaksa di mulai pukul 09.30 Wib, mengingat masyarakat pemilih sebelumnya belum datang karena alasan hujan, kemudian saat semua sambutan selesai, Calon Kades Nomor 4 belum tiba di panggung utama, padahal kotak suara harus disaksikan saksi dan calon sebelum pemungutan suara di mulai. "Lokasinya banjir dan hujan pagi hari, jadi warga mulai datang sekitar pukul 09.00 Wib, " Katanya.  (Rdi)

Berikut Desa-des terdampak Banjir TPS:

- Desa Karyamakmur Kecamatan Batujaya
- Desa Rengasdengklok Utara 
- Desa Sukatani 
- Desa Pasirjaya