PELITAKARAWANG.COM-.Pemerintah Daerah Provinsi Jabar melalui Biro Organisasi Sekretariat Daerah secara resmi me-launching Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2020 di Grand Aquila Hotel, Kota Bandung, Jumat (28/2/20).
Kompetisi yang diikuti perangkat daerah serta pemerintah daerah kabupaten/kota ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin melalui inovasi dan kolaborasi.
KIJB 2020 sekaligus berupaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif sebagai salah satu misi kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan wakilnya Uu Ruzhanul Ulum untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
Dalam sambutannya, Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan bahwa inovasi adalah kata kunci yang dibutuhkan demi kemajuan sebuah bangsa.
"Bisnis saat ini sangat cepat datang dan pergi. Tapi yg selalu menang adalah yang lebih inovatif. Saya yakin sektor publik pun demikian," ucap Setiawan saat membuka Launching KIJB 2020 di Grand Aquila Hotel, Kota Bandung, Jumat (28/2).
"Jabar juga harus berlomba dalam inovasi karena inovasi mampu menciptakan kemajuan daerah. Apalagi tingkat inovasi Indonesia masih ketinggalan ketimbang negara lain," tambahnya.
Jika inovasi diterapkan dengan baik, dia mengatakan bahwa hal itu akan memberikan dampak positif terhadap skala pasar domestik, pembentukan modal bruto, pertumbuhan PDB per kapita di sektor inovasi, tingkat kompetensi dan perdagangan, hingga penciptaan model bisnis dan pemanfaatan IT.
Setiawan pun mengundang perangkat daerah serta pemerintah kabupaten/kota se-Jabar untuk berlomba-lomba mengangkat inovasinya lewat KIJB 2020.
"Dan ini bukan hanya sekadar menang lomba, terpenting bagaimana mengimplementasikan hasil inovasi tersebut," pesannya.
Adapun agar inovasi berjalan, Setiawan menuturkan bahwa organisasi perangkat daerah maupun 27 kabupaten/kota se-Jabar harus disokong dengan integritas, infrastruktur, kompetensi SDM, konsistensi menjalankan inovasi, serta kolaborasi.
"Saya harap di 2020 ini, satu per tiga inovasi nasional disumbang dari Jabar. Di akhir, harapannya inovasi pelayanan publik ini memudahkan masyarakat sehingga proses dengan pemerintah akan lebih cepat," kata Setiawan.
Sementara itu, Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jabar Nanin Hayani Adam melaporkan, terdapat sembilan kategori di KIJB 2020, yakni: (1) Pengentasan Kemiskinan; (2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Ketahanan Pangan; (5) Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja.
Lalu: (6) Pemberdayaan Masyarakat; (7) Pelayanan Publik Responsif Gender; (8) Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup; dan (9) Tata Kelola Pemerintahan.
"Input proposal dilakukan secara online. Proposal dinilai dengan keselarasan kategori dan signifikasi inovasi. Pembahasan proposal oleh lima penilai dari media dan akademisi," ujar Nanin.
Tim penilai tersebut terdiri dari Suhendrik (Direktur The Jabar Ekspres Institute of Pro Otonomi), Antik Bintari (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad), Intan Taufik (Dosen Sekolah Ilmu Teknologi Hayati ITB), Ahmad Komarulzaman (Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Unpad), dan Dani Ferdian (Dosen Fakultas Kedokteran Unpad).
"Nanti akan terpilih enam inovasi terbaik Jabar masing-masing tiga dari inovasi perangkat daerah dan inovasi pemerintah kabupaten/kota," tambah Nanin.
"KIJB diharapkan mendorong perangkat daerah dan kabupaten/kota untuk memunculkan inovasi secara kompetitif," ujarnya mengakhiri.
Launching KIJB 2020 pada Jumat (28/2) sekaligus membuka jadwal input proposal secara online di jipp.jabarprov.go.id hingga 20 April.
Turut hadir dalam Launching KIJB 2020 di antaranya Asisten Administrasi Setda Provinsi Jabar Dudi Sudrajat Abdurachim, Inspektur Daerah Ferry Sofwan Arif, Kepala Bapenda Hening Widiatmoko, serta Sekda Kota Depok dan Sekda Kabupaten Sukabumi.
Tahun lalu, peringkat satu perangkat daerah provinsi diraih Dinas Pendidikan - SLBN Cinta Asih Soreang dengan inovasi Indonesia Deaf and Blind Communication (IDBC) System - Kamus Komunikasi antar Tunarungu dan Tunanetra.
Sementara peringkat satu perangkat daerah kabupaten/kota direngkuh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Sukabumi dengan inovasi Mopeling Sarasa (Motor Pelayanan Keliling Saba Rahayat Desa).*jb