PELITAKARAWANG.COM-.Bukan sebuah bualan belaka persaingan untuk mendapatkan suara pada pilkades di Kabupaten Karawang,peristiwa jual beli suara mulai muncul dimasa tenang atau satu hari jelang pencoblosan.(22/02/2020).

Ya pak... tadi sudah ada yang dapatkan uang perorangnya lima puluh ribuan.Katanya sih dari calon x dan tak lama kemudian datang lagi kader lain dari calon kades Y turut juga bagikan uang tapi beda lagi jumlahnya dua kalipat (100 ribu,red),jelas seorang warga juga pemilih di salah satu desa di Kabupaten Karawang.

Kalau jelang pencoblosan sudah kaya gini,sambung warga yang enggan nama diri dan desanya disebutkan,bisa-bisa serangan pajar ke rumah-rumah pada waktu pagi hari nominalnya malah lebih gede.Istilah gocap hajar cepe,gebug pego atau malah bukan tak mungkin ada yang berani hajar lagi gope-an perorang bukan persuhunan lagi (per KK,red),ungkap warga yang usianya diperkirakan 40 tahunan.

Perjudian ga bisa diredam pak..apalahgi gelagat saling timpah uang sudah mulai ,itu dapat dipastikan orang-orang perjudian sudah ikut campur, tambahnya.


Sudah pak...jangan diperpanjang tentang uang gayaran yang diterima.Kasihan rakyat lah..,pinta narasumber.

Kalau mau diberantas uang gayarannya bukan warga yang dicegah tapi oknum-oknum perjudian saja.Mereka biasanya yang siasati keadaan di Pilkades hingga muncul serangan pajar atau sejenisnya,ucapnya pula.

Pak..sahut warga yang sama,tidak semua calon kades bagi-bagikan uang looh...Dan bukan tidak mungkin calon x misal yang katanya tadi kasih uang.Itu belum tentu tahu karena biasanya yang menggayar adalah "kader tertentu dan tukang judi",pungkasnya.

Perjudian atau uang gayar itu sulit dibuktikan bila tidak tertangkap tangan pelakunya,bila pun ada pengakuan warga pasti dalih dari oknum calon kades atau kadernya bakal membantah keras,sebut warga lain di tempat berbeda.

Saya rasa perjudian pilkades sulit ditumpas karena berbaur dengan pemilih saat transaksinya termasuk menghentikan serangan pajar atau gayaran.Hanya satu cara hentikan gayaran,sambungnya,para warga pemilih harus memiliki kesadaran untuk memilih pimpinan terbaik bukan karena uang tapi demi desa mereka bisa dipimpin oleh kades yang berjiwa bersih,ujar narasumber yang sama untuk nama dan alamat desanya tidak dituliskan.**dk