PELITAKARAWANG.COM-.Perhatian masyarakat teralihkan dengan wabah virus Corona, padahal Demam Berdarah (DBD) juga mulai mengancam. Gerakan masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD kembali digaungkan.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani menyebutkan saat ini lebih dari 4000 warga Jabar terkena DBD dimana hingga tadi malam korban meningal akibat DBD mencapai 16 orang. Meski bukan masuk dalam siklus lima tahunan, kewaspadaan tetap harus tinggi, mengingat kasus DBD ternyata cukup banyak.3 Gejala Demam Berdarah pada Anak yang Harus Diwaspadai di Musim Hujan
Ia mengatakan ada beberapa daerah di Jabar yang masuk dalam kategori merah atau banyak terdapat pasien DBD. Daerah ini memerlukan kewaspadaan ekstra. Antara lain Depok, Kota dan Kabupaten Bogor, Sukabumi, Kota Bandung,Cirebon,Ciamis dan Kota Tasikmalaya.
Untuk itu, ia menegaskan kader Jumantik atau juru pemantau jentik kembali diturunkan secara masif untuk mengingatkan kembali adanya kasus DBD.
"Kami ada program satu rumah satu Jumantik. mudah sekali untuk menjadi Jumantik. Modalnya hanya lampu senter dan aktif memeriksa genangan air didalam rumah," ujarnya dalam acara Japri di Gedung  Sate, Bandung (13/03/2020).
Sementara itu seorang kader Jumantik Wiwik menambahkan saat ini satu Jumantik mendapatkan tugas untuk memantau 10 rumah. Dalam pemantauan yang dilakukan seminggu sekali itu, ia juga mengajarkan kepada warga untuk aktif memeriksa kondisi rumah yang diduga menjadi sarang nyamuk DBD.
"Kita ajari bagaimana menjaga rumah yang bersih, termasuk rutin memeriksa tempat tersembunyi, misalnya dibelakang kulkas," tuturnya. *tsjb