PELITAKARAWANG.COM-.Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PKS Bukhari Yusuf menyarankan agar jemaah haji Indonesia dikarantina sebelum bertolak ke Arab Saudi.Hal tersebut mengacu pada langkah Arab Saudi menghentikan penerbitan visa bagi jemaah Indonesia dan beberapa negara lain yang sudah terjangkit Virus Corona.


"Misalnya kalau Virus Corona butuh waktu inkubasi 14 hari. Maka 14 hari sebelumnya dipastikan adalah dikarantina. Sebagaimana dulu ada flu onta dan flu burung, disuntik miningitis itu kan salah satu cara," tutur dia, di Jakarta Pusat, Minggu (1/3).


Ia menilai hal ini dilakukan Arab Saudi karena khawatir wabah Virus Corona di Indonesia. Walaupun diketahui belum ada temuan pasien positif Corona di Indonesia.

"Kalau Arab Saudi memposisikan Indonesia setara dengan negara-negara ini (yang terjangkit Corona). Kita harus bicara lebih dalam lagi. Apakah betul bahwa kita masih zero atau kemudian sebenarnya kita tidak cepat menanggap satu gejala?" ujarnya.


Bukhari mengatakan gelombang jemaah haji dan umroh di Indonesia termasuk besar. Setiap tahunnya ada 1,2 juta jemaah yang bertolak ke Arab Saudi. Dan dalam sebulan kegiatan ini bisa menggelontorkan uang sebesar Rp1 triliun.


Menurut data yang dilaporkan Kementerian Agama, katanya, per tanggal 29 Februari ada 2.872 jamaah yang diharuskan pulang ke Indonesia.

Dari angka tersebut, 1.685 jemaah tertahan di negara lokasi transit ketika hendak ke Arab Saudi. Juga ada 75 biro perjalanan dan 8 maskapai yang terdampak.


Untuk itu Bukhari mendorong pemerintah agar melakukan negosiasi dengan Kerajaan Arab Saudi. Ia juga berpendapat Arab Saudi harus mempertimbangkan hak jemaah dan pihak-pihak yang terdampak akan hal ini.*ccn