PELITAKARAWANG.COM-.Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono melihat situasi dan perkembangan virus Corona (Covid-19) di dunia dan Indonesia saat ini masih tetap mencemaskan dan memprihatinkan. Sehingga diperlukan kontribusi dari seluruh pihak dalam menangani Covid-19 ini. Fraksi Partai Demokrat (F-PD) DPR RI pun turut berduka atas 49 korban jiwa akibat Covid-19 dari 579 pasien positif per 23 Maret 2020.

“Fraksi Partai Demokrat melihat krisis multidimensi ini mengakibatkan indikator ekonomi baik secara makro maupun mikro belum membaik. Target asumsi APBN 2020 diperkirakan tidak sesuai dan tercapai seperti pertumbuhan ekonomi, penerimaan negara, nilai tukar, harga minyak dunia, inflasi, dan defisit,” jelas nya, Selasa (24/3/2020).

Selain itu, menurut Ibas, sapaan akrabnya, juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada Pemerintah dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan tenaga medis dalam menjalankan tugasnya memastikan keselamatan nyawa dan kesehatan rakyat serta menyelamatkan perekonomian bangsa melalui berbagai macam economic tools.

Oleh karena itu, Ibas menyatakan bahwa F-PD peduli dan tidak tinggal diam. Ia memastikan bahwa  fraksinya aktif melakukan kegiatan teknis gotong royong di lapangan dalam hal membantu menghilangkan kecemasan dan kurangi derita rakyat akibat wabah Corona. Karenanya dalam melihat dan mencermati situasi tersebut, maka F-PD memberikan beberapa rekomendasi.

Rekomendassi itu yakni meminta dan memastikan Pemerintah memvalidasi Transparansi Data secara berkala serta melakukan public report terkait update wabah virus Corona terkini. “Fraksi Partai Demokrat mengingatkan dan mendorong terus terciptanya kolaborasi, koordinasi, dan aksi tanggap, cepat, tepat antara Pemerintah Pusat & Daerah dengan seluruh stakeholder termasuk komunikasi di Dunia," terangnya.
 
Selain itu, masih kata legislator dapil Jawa Timur VII itu, F-PD juga mendukung Pemerintah untuk melakukan refocusing program untuk kesehatan rakyat, BLT, PKH Plus dan atau Program Jaring Sosial serta Relaksasi sektor usaha termasuk UMKM yang terdampak. F-PD juga mengusulkan agar Pemerintah tetap menjaga distribusi alat kesehatan, ketahanan logistik, supply and demand serta daya beli masyarakat agar ekonomi tetap bergerak.

Terhadap APBN 2020, Ibas juga mengusulkan agar dilakukan perubahan guna dilakukan penyesuaian terhadap komposisi anggaran yang mengalami realokasi akibat wabah Covid-19 ini. “F-PD mengusulkan pemerintah untuk mengajukan APBN-P 2020 demi terciptanya target asumsi yang sesuai dan fiskal Indonesia yang sehat, prudent, dan transparan untuk refocusing program tersebut," tutup Anggota Komisi VI DPR RI itu.**ts