Musim paceklik di tengah wabah Covid-19, dirasa semakin mencekik guru Honorer di Karawang. Pasalnya, Program Penjamin Manajemen Mutu Sekolah (PMMS) tidak kunjung cair sejak Januari - Maret. Bahkan, sampai pertengahan April ini, mereka belum sepeserpun menerima honor dari sumber PMMS tersebut.

Sekretaris Forum Tenaga Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Karawang, Novi Purnama mengatakan, semua honorer menunggu kepastian, karena selama Januari - Maret, mereka belum menerima honor dari PMMS. Bahkan, sampai pertengahan April ini, para honorer yang juga dilibatkan mengajar siswa dari rumah, masih belum menerima honor Rp1,25 juta perbulannya tersebut."Tiga bulan ribuan honorer guru belum terima honor, karena PMMS juga sampai saat ini belum cair, " Katanya. 


Novi menambahkan, santer kabar bahwa lambatnya pencairan PMMS itu, karena tinggal menunggu tandatangan Bupati. Untuk itu, ia berharap, Pemkab kiranya bisa mempercepat pencairan PMMS, karena honorer guru itu bukan PNS yang tertib gajiannya setiap bulan. "Kami ya andelin PMMS aja, kalau gak cair-cair, dapat honor dari mana, " Ujarnya.

Sementara itu, Pengawas Koorwilcambidik Kecamatan Cilamaya Kulon, H Karna mengatakan, proses PMMS cair atau belum adalah domain Koorwilcbidik. Tapi, lambatnya PMMS ini, di mungkinkan memang karena peralihan spesimen yang harus dirapihkan dahulu, seiring bergantinya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Karawang. Sehingga, pembenahan administrasi harus dilakukan sebelum PMMS itu resmi di cairkan. "Mungkin karena Pak Kadinya ganti, jadi dokumen, berkas dan aministrasi harus banyak diganti dulu, " Pungkasnya. (Rd)