Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Karawang H.Sopian mengatakan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan ke semua pegawai di lingkungan kantornya termasuk kepada 30 Kepala KUA,para Penghulu,Penyuluh,Pengawas,Kepala dan guru madrsah agar bisa mengerti,memahami juga mematuhi dan melaksanakannya apa yang menjadi isi dari Surat Edaran Nomor 6.


Munculnya surat edaran tersebut,sambung H.Sopian,tiada lain dalam rangka memutuskan penyebaran mata rantai Covid 19 di Tanah Air termasuk di Kabupaten Karawang.

Oleh karena itu,saya sebagai Kepala Kemenag menghimbau khususnya kepada semua ASN di lingkungan Kemenag Kabupaten Karawang agar dapat patuh dan tunduk kepada semua perintah.Banner

Mari kita tunjukan sebagai ASN yang berdedikasi,memiliki intergritas dan loyalitas tanpa batas kepada atasan serta nyatakan untuk pemahaman akan keagamaan terkait tentang mewabahnya Covid -19 dengan kolerasi kegiatan agama,ujar H.Sopian.(10/4).



Kemudian ungkapnya,bilamana sebelumnya saat merayakan puasa Ramadhan dan Idul Fitri dibalut dengan nilai-nila tradisi budaya lokal dan dijalankan secara masal atau penuh wah.Maka kini saatnya paling tepat pada masa sulit untuk bisa menunjukan bagimana menjalankan ibadah puasa Ramadhan sesuai syariat Islam atau fikih ibadah yang baik,terlebih pada Idul Fitri harus dilaksanakan penuh konaah dan kemenangan,tegasnya.

Mari kita jalankan syarat demi hakekat-Nya agar tercapai niat menjalanlam puasa Ramadhan secara kaffah dan Idul Fitri sebagai hari kemenangan melawan hawa nafus juga, kita menang bersama melawan Corona,ucap Kepala Kemenag.Tidak hanya itu,sambungnya,kepada masyarakat umum di Karawang saya mengajak dengan sepenuh hati untuk turut serta mendukung dan melaksanakan isi-isi dari SE Nomor 6 tersebut,pungkas H.Sopian.

Secara terpisah pihak Kementerian Agama di Jakarta. menyampaikan, bahwa umat beragama adalah orang yang bijak dan mampu beradaptasi.Pernyataan ini disampaikan Plt Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu, I Made Sutresna, melalui siaran langsung dari kanal YouTube BNPB, Jum'at (10/04).


Untuk itu Made menyampaikan, jika saat masa darurat wabah Covid-19 umat beragama diminta untuk tidak melakukan ibadah secara bersama-sama,maka umat diharapkan dapat menanggapinya dengan bijak dan melakukan adaptasi. "Orang beragama adalah orang yang bijak, orang-orang yang bisa beradaptasi untuk pelaksanaan ibadah, di mana saat ini kita dilarang (beribadah) bersama-sama," tuturnya.
Ia berharap, masyarakat tidak saling memperdebatkan cara protokol kesehatan dan cara agama dalam beribadah di tengah situasi wabah Corona (COVID-19). Masyarakat hanya perlu saling mendukung dan saling menguatkan sehingga mentalitas tetap terjaga.
"Kita harus bersama-sama dipelopori pemerintah hadapi ini. Sebagai masyarakat beragama tidak boleh persoalkan dua cara berbeda, di mana antara cara protokol kesehatan dan cara agama. Tapi bagaimana kedua cara ini, hand in hand saling mendukung dan menguatkan dalam kerangka hadapi ujian seperti ini. Ini akan memperkuat mentalitas kita," kata I Made Sutresna.
Agar semakin solid, Made ingin masyarakat untuk senantiasa membagikan do'a lewat media sosial sehingga muncul saling menyemangati antar-umat.
Selain itu, Made juga mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan jangan mudah panik. Situasi seperti ini, disebut Made, ibarat menyeberangi lautan sehingga terkadang ombak dan terpaan angin ikut mewarnai air laut yang tidak selalu tenang.
"Ajaran agama mengingatkan,kita harus memandang eksistensi kehidupan dengan sebaik-baiknya. Hidup itu bagaikan kita menyeberangi lautan. Tentunya kita seberangi lautan kadang tenang, kadang ada ombaknya bahkan tiupan angin kencang di kala menyeberang sehingga kita dapat terpaan, hakikatnya begitu. Tapi, yang harus dicatat hidup kita berbeda dengan di luar. Diri kita tidak boleh gentar, tidak boleh panik menghadapi semua hal di luar hidup kita," papar Made.
Ia juga mengingatkan agar umat terus menjaga protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, selalu memakai masker bila berada di tempat umum, dan menjaga jarak aman, satu hingga dua meter.
"Saat ini, tetap di rumah saja, belajar dan bekerja dari rumah, jangan mudik, dan batasi interaksi," imbuh Made.
"Lakukan semua dengan disiplin. Jadilah pahlawan. Lindungi diri dan orang lain. Mari menangkan perang dengan Covid-19. Indonesia Bisa. Salam tangguh," pungkas Made.**red