Sekitar 3.5 juta WNI terdampak Covid-19 di Malaysia yang menerapkan lockdown  atau Movement Control Order (MCO) sejak 18 Maret lalu. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan pemerintah perlu mempertimbangkan strategi taktis, seperti pemulangan TKI secara bertahap untuk memberikan perlindungan bagi 3,5 juta WNI dalam situasi tidak menentu ini.

Sukamta menuturkan, di masa MCO ini kondisi WNI di Malaysia sangat sulit.  Sebab, kebanyakan mereka bekerja di sektor informal dan tak sedikit yang diputus kontraknya. Akibatnya, yang bekerja harian lepas, praktis tidak ada pekerjaan dan kehilangan pendapatan. Terlebih lagi, MCO sudah diperpanjang untuk ketiga kalinya hingga akhir April, dan kemungkinan masih akan diperpanjang.

“Karena itu, perlu segera terapkan strategi taktis menyelamatkan WNI dalam kondisi yang tidak menentu ini. Pemerintah musti berpikir solusi ke depan dan berpikir menghadapi kondisi terburuk. Seandainya, MCO ini akan berlangsung lebih lama dari perkiraan, misalkan pemulangan TKI secara masif dan bertahap. Jangan sampai nama Indonesia tercoreng karena dianggap menelantarkan warganya di Malaysia,” kata Sukamta.

Politisi Fraksi PKS ini menambahkan, WNI yang terdampak kebijakan MCO di Malaysia tersebar di berbagai wilayah dengan berbagai kondisi. Ada di antara WNI yang hari-hari ini bertahan dengan makan roti tawar saja atau bahkan air keran saja. Sebagian ada yang lari ke hutan dan kebun mencari umbi-umbian yang bisa dimakan untuk bertahan hidup. Dalam kondisi seperti ini tidak peduli lagi status WNI legal atau ilegal, yang penting mereka termasuk tumpah darah Indonesia yang berhak mendapatkan perlindungan dari Negara.

"KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) dan KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) sudah memberikan bantuan sembako, tetapi jumlah bantuan masih sangat jauh dari kebutuhan berdasarkan jumlah WNI yang memerlukan," katanya.

Sukamta mengapresiasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang sudah peka terhadap persoalan ini dan bekerja serius melindungi WNI di Malaysia misalnya dengan membagikan paket sembako. “Tapi sepertinya Kemlu RI perlu lebih cepat dan masif lagi bergerak di lapangan. Kemlu RI juga perlu bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk NGO-NGO untuk menjangkau WNI yang memerlukan," jelasnya.

"Khususnya, Saya berharap Pak Dubes Rusdi Kirana bisa memimpin langsung dan menunggui proses penyelamatan anak-anak bangsa yang terpaksa mencari nafkah di negeri orang ini. Dulu waktu fit and proper test di DPR, Pak Dubes sempat menangis karena terharu dengan TKI kita di Malaysia dan tergerak untuk membantu. Nah, inilah saat yang tepat untuk mewujudkan keinginan beliau tersebut," pungkas Sukamta. ***ann/es