Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melakukan repatriasi 75 warga negara Indonesia (WNI) di Mesir dan 225 orang Anak Buah Kapal (ABK) WNI MSC Magnifica di Marseille, Prancis. 
Kedutaan Besar RI (KBRI) Cairo memfasilitasi kepulangan 75 WNI yang stranded di Mesir dan yang memiliki kebutuhan mendesak untuk kembali ke tanah air menggunakan pesawat Air Cairo (25/4). 

Pemulangan ini berhasil dilakukan atas koordinasi KBRI Cairo dan pemerintah Mesir dengan biaya tiket dibayarkan oleh masing-masing penumpang. “KBRI Cairo telah mendata awalnya lebih dari 100 WNI yang berminat ikut repatriasi mandiri. 

Namun setelah disampaikan imbauan bahwa repatriasi ini diprioritaskan bagi yang stranded dan yang mendesak butuh pulang ke tanah air, serta prosedur dan situasi di Indonesia yang akan dijalani WNI yang datang dari luar negeri, jumlah WNI yang ikut akhirnya menurun menjadi 75 orang,” jelas Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy. 

Sebagai informasi, 75 WNI yang ikut repatriasi tersebut sebagian adalah para peserta pelatihan/kursus bahasa Arab dan materi lainnya yang telah selesai masa pelatihannya di Mesir tetapi tidak bisa kembali ke tanah air akibat ditutupnya penerbangan komersial penumpang intenasional di Mesir. 

Selain itu, banyak juga mahasiswa yang ikut karena sudah menyesaikan kuliahnya, para WNI dosen bahasa Indonesia, turis WNI yang di rawat di RS di Mesir karena mengalami kecelakaan, dan pekerja migran Indonesia. 

Para WNI tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, Aceh, dan Sumatra Barat. Pesawat Air Cairo berangkat tanggal 25 April 2020 pukul 14.45 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Jakarta tanggal 26 April 2020 pukul pukul 10.35 WIB.


Sementara itu, sebanyak 225 orang Anak Buah Kapal (ABK) WNI MSC Magnifica berhasil dipulangkan ke tanah air pada Sabtu (25/4). 

Seluruh ABK tersebut dipulangkan menggunakan pesawat charter khusus tujuan Marseille-Denpasar yang telah disediakan pihak kapal. Pemulangan ini merupakan upaya pelindungan WNI terhadap pandemi Covid-19 atas koordinasi Konsulat Jenderal RI Marseille, Kedutaan Besar RI Paris, Kementerian Luar Negeri Prancis serta principal perusahaan di Swiss. “Kapal persiar MSC Magnifica merupakan satu dari empat buah kapal pesiar yang direncanakan merapat di Marseille dengan membawa awak kapal dari Indonesia. 

Ketiga kapal pesiar lainnya adalah Costa Smeralda, AIDAsol, dan Europa 2 yang sedang dalam proses repatriasi untuk seluruh awaknya, termasuk awak dari Indonesia,” ujar acting Konsul Jenderal RI di Marseille Erie Noer Bawono. 

Kapal pesiar MSC Magnifica sebelumnya dijadwalkan merapat di pelabuhan kota Marseille pada tanggal 20 April 2020. KJRI Marseille sejak tanggal 12 April 2020 sudah melakukan koordinasi intensif dengan dengan pihak kapal MSC Magnifica, principal perusahaan, otoritas pelabuhan Marseille, dan perusahaan penerbangan charter di Spanyol serta pihak-pihak terkait untuk memonitor kondisi seluruh WNI awak kapal pesiar dan mempersiapkan prosedur pemulangan. 

Seluruh awak kapal sebelumnya telah melakukan isolasi mandiri selama 40 hari untuk memastikan tidak ada yang terjangkit virus korona. 

Seluruh WNI ABK kapal pesiar tersebut berada dalam kondisi sehat yang dibuktikan dengan hasil rapid test Covid-19 yang dilakukan hingga 2 kali. Selain memastikan mendapatkan sertifikat kesehatan dan sertifikat pengecekan Covid-19, KJRI Marseille juga memastikan bahwa seluruh ABK WNI mendapatkan surat jaminan dari principal perusahaan kapal untuk menanggung seluruh biaya perawatan jika dalam waktu 14 hari ada yang terjangkit virus korona. 

“KJRI Marseille akan terus memantau kondisi kesehatan seluruh awak kapal WNI di ketiga kapal pesiar lainnya serta mengawal proses kepulangan mereka ke tanah air sebagai bentuk nyata pelindungan WNI,” lanjut acting Konsul Erie Noer Bawono.**red