Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali menekankan imbauan isolasi diri lantaran jumlah orang dalam pemantauan (ODP) telah mencapai 165.549 kasus atau meningkat dibanding hari sebelumnya yang mencapai 139.137 kasus.
Hal yang menjadi perhatian besar adalah ketika mereka yang tergolong dalam ODP hampir tidak merasakan keluhan sakit kemudian berpotensi menularkan virus ketika tidak menjalankan isolasi mandiri dengan baik sesuai protokol kesehatan.
"Ini menjadi perhatian besar karena tidak menutup kemungkinan (orang) masuk dalam pemantauan tidak sakit, sakit ringan tapi dirasakan seakan tidak sakit, berpotensi menjadi sumber penularan, ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.
Hingga saat ini, sebanyak 36.431 spesimen sudah diperiksa dan ada 33.001 orang diperiksa terkait COVID-19. Hasilnya sebanyak 5.136 orang dinyatakan positif COVID-19 dan jumlah negatif sebanyak 27.865.
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 11.165 orang dan yang sudah terkonfirmasi positif mencapai 5.136 melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya bisa diketahui saat itu juga (realtime).
Sedangkan total kasus sembuh per Rabu pukul 12.00 WIB, mencapai 446 orang dan meninggal dunia sebanyak 468 orang.
Untuk pengujian antigen berbasis real time PCR telah dilakukan di 32 laboratorium di seluruh Indonesia.
Selain itu beberapa laboratorium juga ditingkatkan kapasitasnya baik menambah mesin dan menambah laboratorium baru yang dilengkapi dengan alat sesuai standar.
Data terakhir provinsi yang terdampak COVID-19 telah menyebar di 34 lokasi, dan kota/kabupaten mencapai 196 lokasi.
Oleh sebab itu, Pemerintah meminta masyarakat agar mematuhi jarak aman dalam berkomunikasi setidaknya satu hingga dua meter, menggunakan masker jika terpaksa keluar rumah dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
"Masih ada kasus positif, tanpa gejala, tanpa keluhan, masih ada di tengah masyarakat. Ini menjadi sumber penularan dan kedua masih ada masyarakat yang rentan tertular, pungkas Yuri.