Pemberlakuan PSBB di Kabupaten Karawang sudah rame dibincangkan warga dan mereka secara umum menerima dengan syarat tak terlalu lama juga bisa terpenuhi kebutuhannya.
Namun tak sedikit dari warga mengatakan bila PSBB di Karawang akan bernasib sama dengan daerah lain yaitu bakal diperpanjang atau gagal.Dugaan itu muncul dengan beragam alasan disampaikan.

Karawang dan Bekasi adalah satu daerah hamparan yang memiliki karakter yang sama untuk warga dan kebudayaannya,sebut Romlah.
Orang Karawang atau Betawi itu sama ngeyelnya dan di PSBB ada aturan yang mengkekang karakter dari wujud sosial -budaya misal kebiasaan warga yang suka ngobrol ngalier ngidul dengan cara berkumpul.Kebiasaan ini yang nanti bakal menjadi kendala di Karawang atau, sama percis terjadi sewaktu PSBB di Bekasi,ungkap Romlah.

Orang tua lahir di Bekasi dan saya menetap di Karawang karena ikut suami,sambung dia,sewaktu PSBB di Bekasi pertama diberlakukan dan kebetulan kami sedang berada disana."Itu para petugas mengalami kesulitan untuk mengatasi warga yang masih kumpul-kumpul akibat mereka ga kerjaan selain sudah mentradisi kongkow-kongkow",Ucap Romlah dengan gaya Betawinya.
Sali seorang warga yang berada di pusat kota Karawang,ia pun gamang PSBB bisa sukses karena menurutnya,selama ini kerap melihat sikap warga yang tak menggubris himbauan pemerintah untuk pencegahan penyebaran Corona.

Jangankan menggunakan masker dalam rumah atau dilingkungan dekat rumah,ada kalanya warga saat naik motor saja tak mau memakainya,padahal dia membawa anaknya yang masih kecil,jelas Sali.

Tak hanya itu,sambungnya,aktivitas kumpul-kumpul masih saja ada di pemukiman penduduk dan bila diingatkan lain cerita malah saya kena semprot,sesal pria muda ini

Bila mau sukses PSBB di Karawang,saran Sali,petugas harus tegas bila perlu tiru seperti di India sewaktu memberlakukan lockdwon,ucapnya sambil tertawa lebar.



Di Kecamatan Cibuaya,celoteh warga dengan makna kalimat hampir sama juga terlontarkan spontan dan dia merasa khawatir PSBB tak membuahkan hasil maksimal.

"Untuk mereka yang baru mudik dari Jakarta dan sekitarnya asal Cibuaya boro-boro mau disebut ODP,yang ada hanya watak murugulnya.Sulit mereka untuk patuhi himbauan pemerintah atau ajakan penerapan jaga jarak dan menggunakan masker", Ungkap warga setempat dengan sesal.

Tapi tidak semua membandel ada pula yang patuh bahkan sangat patuhi kepada himbauan pemerintah,sambung dia.

Saya sih setuju diberlakukan PSBB demi pencegaan penyebaran virus Corona terputuskan dan bila memang diperlukan tiru saja gaya India saat lockdwon.Itu terjadi disana akibat banyak warga yang membandel.Kenapa ga praktekan di Karawang,kan adanya PSBB demi kebaikan dan keselamatan bersama,ujar narasumber yang enggan namanya disebutkan.**nag.