PT Kereta Api Indonesia mengubah jadwal operasi Kereta Api Luar Biasa (KLB) dengan menjalankan KLB setiap dua hari sekali mulai 15 Mei 2020 sesuai perkembangan dan evaluasi di lapangan
Menurut VP Public Relations KAI, Joni Martinus, selama dua hari pengoperasian KLB, KAI telah melayani 148 penumpang dengan rincian 62 orang di hari pertama dan 86 penumpang di hari kedua. 
'Okupansi pada dua hari  pengoperasian hanya kurang dari 10% dari total kapasitas kereta.Mulai besok frekuensi perjalanan KLB, dimana dari Surabaya hanya akan beroperasi setiap tanggal genap dan KLB dari arah Jakarta dan Bandung akan beroperasi setiap tanggal ganjil. 
Berikut jadwal operasi KLB terbaru adalah sebagai berikut: • KLB KP/10477 Surabaya Pasarturi – Gambir (lintas utara), KLB KP/10507 Surabaya Pasarturi  – Gambir (lintas selatan), dan KLB KP/10497 Surabaya Pasarturi - Bandung hanya beroperasi pada 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, dan 30 Mei 2020.
• KLB KP/10476 Gambir - Surabaya Pasarturi (lintas utara), KLB KP/10502 Gambir - Surabaya  Pasarturi (lintas selatan), dan KLB KP/10494 Bandung - Surabaya Pasarturi hanya beroperasi pada tanggal 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29, dan 31 Mei 2020.
Joni menyatakan, bagi penumpang yang telah membeli tiket dan perjalanan KLB nya dibatalkan akan dihubungi oleh KAI untuk diinfokan perubahan perjalanannya menjadi tanggal selanjutnya dan diharuskan membuat surat izin dari posko satgas yang baru. 
"Apabila penumpang tersebut memilih untuk membatalkan tiketnya, tiket dapat dibatalkan di aplikasi KAI Access atau Loket Stasiun dan uang tiket akan dikembalikan penuh," kata Joni,Kamis (14/05/2020).
Joni menambahkan, selain mengurangi frekuensi perjalanan, KAI juga mengurangi jumlah kereta penumpang, dimana mulai keberangkatan KA 14 Mei 2020, seluruh KLB tersebut hanya akan membawa masing-masing satu kereta eksekutif dan satu kereta ekonomi dalam satu rangkaian. Sehingga kapasitas totalnya hanya 66 tempat duduk (50% dari total tempat duduk tersedia) dalan setiap perjalanan.
“Meski ada pengurangan, KAI tetap berkomitmen untuk tetap melayani dan mengantarkan masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan ke tempat tujuan dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat,” ujarnya.
Sementara itu, sampai dengan Rabu (13/05/2020) sudah ada 80 calon penumpang yang ditolak oleh Posko Satgas untuk dapat membeli tiket KLB, ini dikarenakan calon penumpang tersebut tidak menyertakan persyaratan sesuai SE Gugus Tugas Covid-19.
Joni mengimbau untuk calon penumpang yang belum bertiket dan ingin berangkat di hari yang sama,  agar datang lebih awal dari jadwal keberangkatan. Sebab para calon penumpang tersebut harus melewati proses verifikasi berkas. 
"Penumpang agar mematuhi ketentuan dan prosedur di masing-masing posko. Penumpang KLB juga diharuskan naik dan turun sesuai stasiun yang tertera pada tiket, ini dilakukan dengan tujuan untuk penanganan pencegahan Covid-19 yang lebih maksimal sesuai yang KAI siapkan,” pungkasnya**red