Setelah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat pada 6 Mei lalu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memutuskan meninjau  Depo BBM Grup Pertamina di Bandung Jawa Barat, Jumat (8/5).  
Usai peninjauan, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto  memastikan stok dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Jawa Barat dalam kondisi aman dan lancar. Masyarakat Jawa Barat tidak perlu khawatir terjadi kekurangan BBM selama pandemi COVID-19. 
“Stok BBM di Jawa Barat terpantau sangat cukup dan tidak terjadi gangguan distribusi selama pelaksanaan PSBB. Kebutuhan BBM untuk masyarakat di Jawa Barat dapat tercukupi dengan baik,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, didampingi Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono. Mendag Agus secara resmi muluncurkan Tangki Ukur Mobil (TUM). Peluncuran dilakukan secara simbolis dengan memecahkan kendi. 
“Tangki ukur mobil ini memiliki ketepatan dan akurasi  volume BBM. Ketetapan ini sangat penting untuk melindungi konsumen agar tidak dirugikan,” ujar Mendag Agus. 
Seperti diketahui, terminal BBM Bandung Group merupakan salah satu dari unit operasional Supply & Distribution BBM/BBK milik PT Pertamina (Persero), yang terdiri atas 2 lokasi, yaitu lokasi Ujung Berung, kota Bandung dan lokasi Padalarang, Kab. Bandung Barat. 
Kapasitas penyimpanan BBM di TBBM Ujung Berung mencapai 95.112 KL dengan ketahanan stok 18 hari, sementara untuk TBBM Padalarang sebesar 56.243 KL dengan ketahanan stok 27,9 hari. Setiap harinya, kedua terminal BBM ini menyalurkan BBM sejumlah 5.220 KL/day (Ujung Berung) dan 2.255 KL /day (Padalarang).  Jumlah mobil tangki 91 mobil tangki (Ujung Berung) dan 79 mobil tangki (Padalarang). **rs