Jelang pemberlakuan PSBB di Provinsi Jawa Barat yang akan menyertakan 27 Kabupaten /kota dan dilaksanakan pada 6 Mei,kejadian penyebaran untuk peristiwa belum ada kabar menggembirakan. (3/5/20).

Untuk perhari ini,Minggu,secara total di Jawa Barat  (Jabar) yang terinfeksi virus Corona menjadi 1.054 orang dengan angka kesembuhan 151 orang.

Untuk jumlah ODP total 42.308 orang dengan masih dalam Proses Pemantauan sebanyak 8.716 orang dan PDP total 5.130 dengan dalam Proses Pengawasan  atau di rawat sebanyak 2.097 orang.

Lalu untuk yang meninggal dunia sebanyak 85 orang.

Kemudian hasil test rapid dengan peserta sebanyak 97.520 orang dengan hasil reaktif atau terindikasi terinfeksi virus Corona sebanyak 2.673 orang,untuk sisanya adalah non reaktif sebanyak 94.836 orang dan invalid 11 orang. 

Sebelumnya terkabarkan sebanyak 86 warga Jawa Barat (Jabar) yang dijemput Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar dari Bandara Soekarno-Hatta tiba di Pusat Isolasi Mandiri COVID-19 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar, Kota Cimahi, Sabtu (2/5/20) malam.

Direktur Rumah Sakit Kesehatan Kerja (RSKK) dr. Rd. Vini Adiani Dewi yang menangani perawatan di BPSDM terangkan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas kamar yang dilengkapi kebutuhan-kebutuhan pribadi untuk semua peserta isolasi, termasuk kebutuhan pangan.
"Kami sudah menyiapkan kamar yang di dalamnya sudah berisi segala macam kepentingan pribadi, termasuk alat kebersihan pribadi, dan setiap hari kami berikan makanan untuk buka (puasa), sahur, makan pagi dan makan siang (bagi yang tidak berpuasa), kami sudah sediakan semuanya," kata Vini.
Vini menyebutkan, seluruh peserta isolasi akan menjalani tes swab (usap) atau uji metode Polimerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan ada tidaknya virus SARS-CoV-2 itu pada hari Minggu (3/5).
"Besok hari (3/5) kami akan lakukan pemeriksaan swab kepada seluruh tenaga kerja yang baru pulang dari luar negeri tersebut," ucap Vini. "Semua kami lakukan swab besok, di tempat yang sama di sini (BPSDM)," tambahnya.
Terkait penanganan lebih lanjut, Vini mengatakan bahwa hasil tes swab akan menentukan langkah perawatan yang akan diberikan kepada masing-masing peserta isolasi.
Jika hasilnya positif, maka peserta isolasi akan ditempatkan sesuai dengan protokol yang berlaku. Sedangkan jika hasilnya negatif, peserta isolasi diperbolehkan pulang setelah menjalani karantina selama 14 hari.
"Ketika swab-nya nanti negatif, maka selama dua minggu akan kami isolasi di sini, dikarantina di sini," ujar Vini.
"Tetapi kalau misalnya nanti swab-nya positif, maka protokol terapinya akan berbeda. Jadi tergantung kondisi peserta karantinanya," tutupnya.**ts-red