BANDUNG,PELITA ON LINE-.

Kota Metropolitan atau kota sekelas Batam,Jakarta,Surabaya dan lainnya adalah kota dunia yang tawarkan canda,candu dan cantiknya dunia hiburan yang begitu gemerlap bahkan denyut nadinya kota tersebut nonstop selama 24 jam membuat banyak peluang bagi sejumlah orang untuk mencari nafkah.

Seribu cara di tawarkan dengan pikatan canda ala malam hari,niklmatnya candu perusak moral dan cantik panorama kota yang di bumbui wanita malam yang menor-menor tapi bejad moral. Tidak heran bila hampir semua tempat hiburan di di kota-kota besar sudah seperti gula dan semut.Tidak saja untuk para karyawannya di tempat hiburan itu,tetapi juga bagi warga di sekitar lokasi tempat dugem itu jadi ajang beradu nasib berdagang,berbisnis sampai habis harga diri di pertaruhkan dan jual belikan.

Dengan ramainya para clubbers yang datang, roda ekonomi pun bergerak, mulai dari tukang parkir, penjual minuman pinggir jalan, penjual makanan kaki lima, dan para pengemis jalanan akan mendapatkan rezeki guna menghidupi keluarganya,Subhanaallah atas yang terjadi.Itu kebesaran Yang Kuasa atas umatnya dalam kehidupan di alam percobaan.

Biaya pendidikan yang membumbung tinggi dan harga susu yang tak terbeli akibat tak terkendali, membuat sejumlah tempat hiburan di kota-kota di malam hari menjadi satu-satunya harapan untuk memperoleh rezeki memenuhi kebutuhan anak sekolah, membeli susu bagi yang punya bayi,dan kebutuhan lain misal membeli beras, lauk pauk, dan membayar kontrak rumah.

Salah satu profesi yang amat menggantungkan hidupnya pada dunia hiburan malam ini adalah para perempuan pekerja malam.Mereka hidup tak ubahnya seperti kelalawar,siang untuk tidur, malam hingga pagi.Mereka bekerja dengan menjual lendir dan terjerumus Lumpur dosa besar.

Sering kita lihat Puluhan perempuan muda dengan dengan dandanan serenok dengan pakaian yang ketat terlihat seksi hilir-mudik misal di lantai diskotek atau pinggir jalan atau taman kota yang tidak pernah sepi dari para pemangsa dosa itu.

Mereka saling berlomba memikat tamu yang datang agar mau ditemani berajojing, atau tripping bareng tanpa sadar mereka bertabur dosa dan penyakit kelamin misal HIV/AID. Bahkan sejumlah perempuan ini juga banyak menawarkan diri untuk bisa diajak kencan short time tanpa tedeng aling-aling,semua seakan biasa tanpa jera walau pernah di sikat penertiban oleh petugas keamanan kota.

Di antara ingar-bingarnya house music dan remang-remangnya ruang diskotek atau sorotan sinar kendaran bermotor atau juga kerlipan lampu taman kota,para perempuan ini harus bersaing ketat mendapatkan tamu.cara apa saja dilakukan, termasuk menenggak pil ekstasi atau ineks agar tamu juga ikut senang ditemani.

Bila di kaitkan yang tertulis di atas dengan harapan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono yaitu, bahwa kaum perempuan harus mampu menjadi agen pembaharuan dan perubahan berbagai sendi kehidupan bangsa dan negara. Sehingga, kaum ini kan memiliki posisi tawar yang kuat di berbagai bidang.lalu katanya,Untuk bisa menjadi agen pembaruan serta mampu meningkatkan kemampuan, perempuan harus memiliki kemauan dan semangat besar.Dan didukung percaya diri yang tinggi, sehingga bisa tampil menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara," hal di atas di sampaikan Meutia, saat membuka Kongres I Perempuan Maluku, di Baileo Siwalima, Karang Panjang, di Ambon, Rabu (28/1/2010) lalu.

Bahkan Meutia berharap, penyelenggaraan kongres dapat dijadikan wahana untuk menghimpun semua potensi perempuan serta mendeteksi berbagai permasalahan perempuan yang dihadapi. Sekaligus langkah langkah-langkah tindak lanjut dan penanganan di masa mendatang.karena Perempuan harus maju dan tinggi tingkat kualitas hidupnya, baik menyangkut tingkat pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Jika perempuan mampu dan bisa meningkatkan kualitasnya, maka kaum hawa akan dapat mengatasi 'stop'bentuk diskriminasi secara fisik yang hingga kini masih sering terjadi.demikian harapan menteri kala itu.

Lalu,kenyataan sekarang,walau hanya sebagian kecil wanita dan pekerjaanya(wanita pekerja seks) di relevansikan dengan pernyataan menteri,ibarat api jauh dari panggang.memang sangat sulit menghilangkan satu bentuk penyakit social akibat dari kemiskinan dan rusaknya moral.namun obat semua berbalik kepribadi masing-masing untuk mengalahkan kemiskinan dan menyembuhkan diri dari rusaknya moral.

Seterusnya,bentuk bejad moral hingga membawa pengaruh sosial misal Efek dari video porno mirip selebritis papan atas Ariel-Luna-Cut Tari sungguh dahsyat.Skandal seks ini telah meruntuhkan bangunan moral publik dan masyarakat madani dan memalukan bangsa dan negara.

Dari kaum gedongan sampai pinggiran kali,dari perumahan mewah sampai kawasan kumuh, dari media cetak sampai elektronik,dari kalangan remaja sampai ibu-ibu pejabat dan elite nasional,nyaris perhatian tersedot dengan video panas penebar dosa sosial itu dan tidak di pungkiri,ada pendapat masyarakat yang mengatakan ke PELITA ON LINE,saya tidak mau tahu itu mah urusan pribadi"Apatis".

Namun,makin banyak hujatan demi hujatan datang berbarengan bercampur dengan decak kaget dan kagum atas arus seksmania para pelaku pornografi seperti bintang buas mereka,katanya.Ada lantunan lagu Ebiet G Ade yang teringiang,‘ini dosa siapa, salah siapa’ seakan hamper semua orang terseret di dalamnya,di dalam arus seksmania orang-orang bejad.Itulah arus sosial sebagai efek dramatis dari video porno seksual yang penuh gairah dan ugal-ugalan,kata sosiolog muda UIN Jakarta, Abas Jauhari MA.

Tak kurang generasi muda Islam kota dan desa bereaksi keras. Anak-anak muda Muhammadiyah dan NU menilai peredaran video porno yang pemeran prianya mirip Ariel Peterpan bersama wanita diduga Luna Maya dan Cut Tari, menyebabkan demoralisasi dan membahayakan generasi muda, lebih khusus anak-anak.

Mereka sudah dikarbit dan diprovokasi untuk melakukan seksmania sejak dini. Hukuman berat pantas ditimpakan kepada para pelaku video porno itu,kata Mohamad Nabil, seorang peneliti muda Center for the Study of Religion and Culture UIN Jakarta.

Untuk itu, polisi harus segera mengambil langkah hukum pada pelaku, menemukan penyebarnya dan menghukum seberat-beratnya serta mencegah peredarannya agar tidak terus meluas.

Sekretaris Jenderal Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Asrorun Ni'am Sholeh menegaskan, untuk mengungkap ke akar-akarnya, Polisi harus menangkap pelaku yang tergambar dalam video tersebut.Menurutnya, secara sosiologis, skandal seks ini telah meruntuhkan bangunan moral publik dan masyarakat madani,selain mengangkangi spirit umat Islam yang antipornografi.Jangan berputar-putar mencari siapa yang mengedarkan,akhirnya tanpa hasil, sementara peredaran terus meluas. Tangkap dulu pelaku.Tindakan perselingkuhan dan perzinahan adalah pidana. Dari situ bisa diurai masalah selanjutnya,” ujar staf pengajar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta ini.

Komitmen polisi untuk menuntaskan masalah ini harus didukung masyarakat melalui hukuman moral dan sosial terhadap pelaku dan pengedar,serta Info terakhir MABES POLRI melalui Edward Aritonang di acara jumpa presnya mengatakan,bahwa polisi sudah mengamankan 2 pelaku pengedar video porno yang hebohkan di negeri ini,dan hari ini 18Juni 2010,polisi di rencanakan akan memeriksa Ariel dan Luna Maya di Mabes Polri,jelasnya./di kutip dari berbagai sumber kiriman dari ADE NARTO Bandung.