Pewarta :Zul
KARAWANG-.Proyek turap sepanjang 450 M lebih di Desa Kalidungjaya,Kecamatan Cibuaya yang baru rampung dikerjakan pada 16 Agustus 2017 ambruk sepanjang 25 Meter. Ambruknya turap diduga akibat getaran excavator yang sedang melaksanakan proyek pengerukan di sungai Cilesung Desa Kalidungjaya.(25/8).
“Saya akan minta pertanggungjawaban kepada pemilik proyek pengerukan agar diperbaiki seperti semula, karena robohnya turap akibat adanya proyek pengerukan. Bisa saja baketnya membentur turap sehingga mengakibatkan ambruk,” ujar Daenk pelaksana proyek turap kepada wartawan
Sementara kata Enan (35) Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Kalidungjaya yang berada dilokasi proyek. Ambruknya turap bukan karena benturan baket excavator, Ia meyakini ambruknya turap akibat tidak tahan menahan beban tanah yang pinggirnya diisi oleh beko.
“Robonya turap pada saat beko mengisi tanah dipinggirnya, yang pasti bukan karena benturan baket excavator, dan saya yakin pembangunan turap adukannya kurang semen, bisa kita bayangkan jika bangunan kurang semen, jangankan kena beban, kena getaran saja bisa ambruk” kata Enan

Ditempat yang berbeda. Sinin Kepala Desa Kalidungjaya membenarkan jika proyek turap kurang semen, menurutnya, proyek turap dari awal sudah dikomplen warga karena pengerjaannya asal berdiri. Ia juga mengaku sempat melaporkan kepada Dudi dan pak Dwi selaku PPTK dan pengawas Dinas PUPR Kabupaten Karawang.
“Saya sudah ingatkan mandor dan pekerjanya pada saat dimulainya pekerjaan agar semennya sesuai ukuran. Ya....sekurang-kurangnya 5 banding 1 antara semen dengan pasir, tapi yang saya perhatikan semennya hanya 1 zak pasirnya 1 pick Up sehingga adukannya masih sejenis pasir,” terang Sinin.
Atas peristiwa tersebut Kepala Desa Kalidungjaya langsung melaporkan kepada pengawas dan PPTK Dinas PUPR Kabupaten Karawang.
Editor: Farida