Karawang,-Pesta laut digelar serempat di 4 Tempat Pelelangan Ikan ( TPI ). Namun, permasalahan Muara Dangkal masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung terpecahkan. Bahkan, semua muara di laut Karawang mengalami pendangkalan dan terparah yang membahayakan berlokasi di Muara Sungai Buntu.(18/9).
Anggota Sat Pol Air Karawang, Akp Asep Juparsa mengatakan, pendangkalan di muara laut Karawang sudah sangat memprihatinkan.Selain merugikan perahu nelayan yang kesulitan keluar masuk saat melaut, juga pembiayaan untuk pengerukan muara itu bukan nominal yang kecil, bahkan semua muara di Karawang, kondisinya dangkal, terparah sebut Asep berada di Muara Sungai Buntu dan Betok mati Kecamatan Cilebar, yang lainpun sama dangkal seperti Ciparage, Muara Pasirputih, Cemara maupun Muara Cilamaya, namun tidak sebahaya di Cilebar, sebab posisinya selain dangkal, intensitas gelombang di Muara tersebut cukup tinggi." Semua Muara dangkal, yang mengkhawatirkan dan berbahaya adalah Betok mati dan Sungi buntu, karena gelombangnya juga tinggi," Ujarnya.
Asep menambahkan, karena kondisi gelombang semakin tinggi diatas pukul 10.00 pagi, kegiatan pesta laut serentak tahun ini tidak bisa bertemu di pusar laut antar TPI, sebab, selain dangkal juga membahayakan kapal nantinya. Untuk itu, Beberapa TPI sudah lebih dulu ke tengah lautan melarung kepala kerbau, yaitu Pasirputih dan Cemarajaya, meskipun sebelumnya menunggu komando tuan rumah di Ciparagejaya. Terlepas hal itu, selama pelaksanaan, diapresiasinya berjalan dengan lancar, walaupun dibawah kendali anggota Pol Air sebanyak 7 orang, " Gelombang di atas pukul 12.00 sudah gak stabil, makannya kita arahkan kapal sudah ketengah laut sebelum jam 10.00 pagi, " ungkapnya.
Kades Sukajaya Abdul Gofur mengatakan, arahan dan intruksi dari Pol Air dan Pokmaswas itu penting untuk keselamatan nelayan, apalagi disaat pesta laut tahun ini yang gelombangnya cukup tinggi. Bahkan, akibat dangkal dan gelombang tinggu saat ini, dua hari kemarin ada perahu bubu rajungan nelayan terbalik , beruntung lokasinya masih dekat dengan TPI dan berhasil dikendalikan. Karenanya, dalam kondisi saat ini, diperlukan arahan konkrit agar tidak ada benturan perahu, kecelakaan dan lainnya." Sempat ada perahu terbalik beberapa hari ini, akibat dari dangkal dan gelombangnya ya memang tinggi," pungkasnya.
Pewarta: Ruri
Editor : Farida
