PELITAKARAWANG.COM-.Satu dari tiga ibu hamil di Indonesia mengalami anemia dan pemilik jumlah penderita anemia tertinggi kelima di dunia yaitu oleh wanita usia subur (15-49 tahun),(07/10/2018).

foto hanya Ilustrasi
Menurut Prof. Dr. Endang L. Achadi sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia sebutkan anemia untuk wanita usia subur berisiko bisa menjadi tidak produktif dan tidak cerdas serta berdampak dapat mengganggu kualitas sumber daya manusia.

Anemia adalah jumlah sel darah merah yang mengandung hemoglobin atau protein pembawa oksigen yang berasal dari paru-paru kemudian ke jantung lalu diedarkan ke seluruh tubuh dimana jumlah sel darah merah ini berada dibawah normal.

Beberapa penyebab anemia pada wanita usia subur yaitu menorrhagia atau darah menstruasi yang berlebihan, didalam menu makanan sehari-hari asupan zat besinya kurang, lalu terlalu banyak mengkonsumsi teh dan kopi dimana didalamnya terdapat zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi yang disebut zat tanin. 

Kemudian tidak adanya kemampuan tubuh dalam fungsi penyerapan unsur gizi makanan yang salah satunya yaitu zat besi.

Adapun tanda klinis dari anemia yaitu 5 L atau lesu, lemah, letih, lalai dan lelah.

Selanjutnya yang terasa akan mengeluhkan rasa pusing dan mata berkunang-kunang.Akibat lainnya seperti kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak tangan terlihat pucat.

Kemudian membatasi makanan demi menjaga penampilan, hilangnya zat besi melalui feses sebesar 0.6 mg/hari, hilangnya zat besi selama periode menstruasi, dan hilangnya zat besi ketika mengalami hamil dan melahirkan.

Untuk mengurangi angka anemia terutama di Indonesia hendaknya para wanita usia subur melakukan berbagai tindakan pencegahan, yaitu dengan cara rutin memakan makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C. Misalnya dari sumber hewani yaitu daging unggas, daging merah, dan ikan. Kemudian dari sumber nabati yaitu sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan brokoli.Ada pula dari jenis kacang-kacangan juga misalnya kacang arab, kacang kedelai, kacang hitam, biji wijen, dan biji labu.

Nira Ika Aprilia
Pencegahan selanjutnya yaitu dengan cara mengkonsumsi suplemen zat besi pada saat dibutuhkan, jika tanda klinis muncul hendaknya segera konsultasi ke dokter, melakukan konseling pemilihan makanan, melakukan konseling cara makan dan minum.

Pentingnya masalah anemia ini karena tidak hanya terjadi di Indonesia namun di seluruh dunia,bahaya dari anemia ini dapat mempengaruhi kualitas dan harapan hidup secara signifikan serta menyebabkan penurunan kerja,gangguan fungsi kognitif, dan kelelahan jangka panjang.

Karya: Nira Ika Aprilia.
STIKES Jenderal Achmad Yani- Cimahi.