PELITAKARAWANG.COM - Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukaraja 1 Kecamatan Rawamerta, Mulyono mengaku kecewa atas rehab lima ruangan di sekolahnya. Hal tersebut disebabkan oleh pihak pemborong dinilai tak transparan. Sejak di mulainya perehaban 2 bulan yang lalu, hingga saat ini pihak sekolah tidak pernah mengetahui RAB, bahkan tak di lengkapi papan proyek.

"Kalau secara bahasa memang ada, tapi tanpa ada kejelasan secara rinci. Gedung mana saja yang akan di rehab, dan apa saja yang di ganti dalam perehaban tersebut," kata Mulyono, Kamis (13/12)  di ruang kerjanya.

Lebih parahnya, Mulyono mengatakan, dalam perehaban sekolahnya tersebut, kusen dan pintu yang kondisinya sudah rusak, tetap di biarkan tak di ganti. Bahkan, hasil rundingannya dengan pihak pemborong, kusen dan pintu tersebut tidak akan di cat.

"Katanya sih kusen sama pintu gak di ganti, bahkan gak bakal di cat, cuma dinding doang yang di cat. Kalaupun sudah tertera di dalam RAB nya, kami kan gak di beri tahu RAB nya seperti apa," keluhnya.

Selain itu, pengerjaan rehab tersebut pun mangkrak, karena sempat tak ada aktifitas selama 2 minggu. Katanya lagi, dengan berbagai karakter siswa SD yang bermacam-macam, dirinya pernah mendapat teguran dari pihak masyarakat akibat menumpang di madrasah terlalu lama.

"Namanya juga anak-anak, pasti ada yang bandelnya. Kalau terlalu lama menumpang, kita malu. Apalagi kalau sudah ada teguran. Untungnya menjelang liburan," ujarnya.

Dirinya berharap agar pihak pelakasana ataupun pihak pemborong bisa menjelaskan secara detail kepada pihak sekolah tentang perehaban tersebut agar transparan. Mengingat, salahsatu SD di Desa Sukamerta yang mendapatkan bantuan serupa sudah selesai pekerjaannya.

"Padahal bareng di kerjakannya," pungkasnya.