PELITAKARAWANG.COM - Saat SMA/SMK Negeri dan Swasta meributkan soal besaran kuota untuk Karawang Cerdas bagi siswa Karawang yang kurang mampu dan berprestasi, Madrasah Aliyah (MA) yang statusnya sama sederajat, justru di cueki Pemkab Karawang. 

Pasalnya, dana yang akan bergulir Rp1,4 Juta bagi SMA/SMK dan Rp1 juta untuk siswa Paket C di PKBM itu, justru tidak satupun menyentuh siswa miskin di Madrasah pimpinan Kementrian Agama (Kemenag) tersebut.

Sekretaris Yayasan Ghoyatul Jihad Kecamatan Telagasari, Tatan Bustanul Arifin mengatakan, Karawang cerdas  (KACER) tidak pernah tersosialisasi sekalipun bagi Madrasah Aliyah (MA), bahkan dirinya juga baru tahu bahwa program Milyaran bagi siswa kurang mampu tersebut, mulai digulirkan ke SMA/SMK bahkan Paket C, sementara Aliyah yang notabene sama-sama sederajat, justru sama sekali tidak di beri porsi satupun. Entah apakah memang belum, atau di abaikan, atau mungkin belum ada komunikasi lanjutan dengan Kementrian Agama (Kemenag), yang jelas Aliyah ini sama sekali tidak tahu menahu adanya program Karawang Cerdas tersebut. padahal, jumlah siswa Aliyah 30 persennya adalah siswa kurang mampu secara ekonomi, tapi mengapa disaat SMA/SMK hingga paket C dapat, Madrasah Aliyah justru tidak dapat. " Kok ke MA gak ada ya, padahal sama-sama sederajat , kok bisa? " herannya.

Lebih jauh Mantan Anggota DPRD Partai Bulan Bintang (PBB) ini menambahkan, kalau MA tidak ada porsi Karawang Cerdas sementara yang lain dapat, jelas ini membuat pihak Madrasah Kecewa,sebab, dana Bantuan BPMU dari Provinsi Jawa Barat sejak 2018 di MA juga sudah di tidak ada lagi, sementara di SMA/SMK justru juga masih ada walaupun mengalami penurunan drastis. 

Sehingga, keuangan Madrasah Aliyah, harus ketar ketir pencari pendanaan ke Komite Sekolah. Artinya, jika Karawang Cerdas tidak ada di Madrasah Aliyah, baik Negeri maupun swasta, ini sama artinya Pemkab memandang remeh keberadaan Madrasah yang konsisten membina akhlak dan moral siswa selama ini. " konon sudah sampai pemberkasan, tapi kita sama sekali tidak tahu, nah Kalau Pemkab ini tidak memberi porsi, berarti menganggap remeh Aliyah," Ujarnya.


H Muhaimin Sekretaris Kelompok Kerja Madrasah (KKM)  mengatakan,  sampai saat ini Madrasah Aliyah setelah Program PMMS di hapus, program-program lainnya pun belum tersentuh apapun, termasuk BPMU yang juga di hapus di Provinsi Jawa Barat.  

Sekarang ada Karawang cerdas, sama sekali pihak MA tidak tahu, padahal siswa MA rata-rata adalah ekonomi kelas menengah bawah. Harusnya, MA lebih prioritas mendapat pengakuan yang sama dan memperoleh hak yang sama sebagai warga dan anak-anak Karawang. " Sejak BPMU dan Pmms di hapus kita tak pernah di Sentul lagi, sekarang ada Karawang cerdas juga tidak diberikan kuota. Ini mohon di kawal nih," Ungkapnya.