PELITAKARAWANG.COM-.Kemenag membuat pos pengawasan terpadu di Terminal 3 Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta,langkah ini tempuh dalam rangka mengoptimalkan pengawasan berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen umrah dan penerimaan aduan dari para jemaah umrah dan haji khusus.
Menag Lukman Hakim Saifuddin saat meninjau pos pengawasan keberangkatan jemaah umrah dan haji,sebutkan perlunya pembenahan dilakukan karena pos pengawasan ini memang masih dalam masa sosialisasi.(27/05).
“Program ini sangat keren, ini bentuk konkrit kerja sama lintas sektoral.Tinggal pembenahan teknis diperbaiki lagi,”terang Menag usai melakukan peninjauan di Cengkareng.
“Kementerian Agama,khususnya Ditjen PHU ingin melakukan pendekatan preventif,pencegahan,agar jangan sampai ada jemaah umrah atau haji khusus yang bermasalah sehingga ketika kemudian mereka ada di Tanah Suci menghadapi persoalan,khususnya yang terkait dengan dokumen perjalanan yang tidak lengkap dan sebagainya,” ujar Menag.
“Jadi perlu ada pengecekan secara terpadu,tidak hanya dari Kemenag tapi juga imigrasi,dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya agar setiap jemaah umrah atau haji khusus mendapat jaminan kepastian keberangkatan dan kepulangan mereka,” lanjutnya.
Karena pos pengawasan yang tersedia saat ini masih dalam masa sosialisasi,perlu dilakukan upgrading.Menag sampaikan apresiasi kepada Angkasa Pura 2 yang telah memberikan ruang untuk counter layanan. Menag berharap Kemenag bisa mendapat counter yang lebih permanen.Selain counter, upgrade layanan juga perlu dilakukan pada aspek sistem. Ia berharap,layanan segera terintegrasi dengan Sistem Pelayanan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SIPATUH) sehingga pengawasan juga bisa dilakukan secara online.Lebih dari itu sistem pengawasan Kemenag juga terintegrasi dengan imigrasi sehingga output pengawasan Kemenag menjadi salah satu indikator dalam pemeriksaan imigrasi,selain tiket,paspor, dan visa.
Kepada Menag,perwakilan Angkasa Pura 2 Heru Karyadi menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan terminal umrah dan haji.Angkasa Pura juga sudah menyampaikan ke perencana pembangunan agar memasukan teknis pengawasan umrah Kemenag dalam flow-nya.Setelah pemeriksaan security,ada pengawasan terpadu dari Kemenag.“Sekarang dalam tahap penyusunan basic desain.Kemungkinan 2021 akan mulai beroperasi,” ujarnya. (yt).