PELITAKARAWANG.COM - In House Training (IHT) kembali di gelar di SMAN 1 Lemahabang selama dua hari dimulai hari ini Senin (29-30/7). Dengan mengangkat materi Perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 (K13) SMA, IHT yang di ikuti 44 guru itu, sebagai upaya peningkatan kompetensi guru yang bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan. Tak tanggung-tanggung, menembus pelaksanaan visi sekolah sebagaimana amanah Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 dan UU Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005, IHT SMA yang berlokasi di Desa Kedawung ini, mendatangkan spesialis doktor sebagai narasumber dalam giat dua harian itu. 

Kepala SMAN 1 Lemahabang, Hj Lilis Saidah MM mengatakan, IHT ini merupakan program sekolah yang wajib dilaksanakan agar kompetensi guru yang berkaitan dengan potensi yang di milikinya bisa profesional dan melahirkan pendidikan yang berkualitas. 

Ini merupakan amanah dari UU Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 dan Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 dalam rangka melaksanakan visi sekolah, inovasi program berupa pemenuhan standar pendidikan. Utamanya sebut Lilis, dalam kompetensi dan kualitas guru yang berkaitan dengan kualitas pendidikan agar profesional. 

Sebab, dalam UU nomor 14 tahun 2005, guru itu memiliki tugas merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing, melatih dan mendidik serta memberikan tugas tambahan yang melekat dalam kegiatan yang menjadi beban guru. 

"Ini dalam rangka pelaksanaan visi sekolah, agar kompetensi yang berkaitan dengan potensi guru itu lebih profesional lagi, "katanya. 

Lilis menambahkan, Kompetensi yang dimaksud adalah, guru harus memiliki beragam kompetensi, seperti kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik dan profesional. Begitupun dengan dirinya sebagai Kepsek, maka sambungnya, dalam rangka menembus visi program sekolah dan demi meningkatkan profesionalitas, Kepsek di tuntut menerapkan Manajerial Kepsek sebagaimana Permendiknas Nomor 13 tahun 2007, salah satu diantaranya, mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional. Karenanya, dalam IHT kali ini, pihaknya ingin rencana dan pembelajaran juara, utamanya soal pembelajaran Kurtilas SMA di sekolahnya optimal. 

Sehingga, semua pihak, baik guru dan dirinya , mampu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME),  berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, jujur, mandiri, dan jadi warga negara Demokratis serta bertanggungjawab dapat di wujudkan. "Kepala Sekolah, harus kembangkan Kurikulum satuan pendidikan yang akan jadi pedoman operasional sekolah, " paparnya. 

Lebih jauh Lilis menambahkan, mematangkan itu, dalam IHT ini, pihaknya hadirkan para doktor sebagai narasumber, seperti dari Pusat Kurikulum Bapak Suherman, kemudian ada Dr Dirgantara Wicaksono M.Pd, Dr Desi Rahmawati M.pd dan Dr Nabila M.pd. Selain mematangkan perangkat pembelajaran Kurtilas sebagaimana bahasan utama,  penguatan pendidikan karakter sebagaimana PP 87 tahun 2017 juga mengamanatkan nilai-nilainya agar mengimplementasikan dan mengintegrasikannya di sekolah, baik intrakurikuler, multikulikuler maupun ekstrakulikuler. Dimana untuk memperkuat itu semua, harus dengan harmonisasi pengembangan fisik, baik olah rasa, olah hati dan olah raga. "Mengelola pengembangan kurikulum dan pembelajaran, mengembangkan potensi diri, itu kuncinya," Pungkasnya. (Rdi)