PELITAKARAWANG.COM - Dampak limbah Pertamina Hulu Energi (PHE) semakin meringsek sumber penghidupan nelayan dan ekosistem laut Karawang. Selain membuat nelayan pesisir paceklik, ikan-ikan yang di dapat dengan volume menurun itu, beraroma solar. 

Kata Ketua Rukun Nelayan Ciparagejaya, Miscu, ikan-ikan basah volumenya semakin menurun didapati nelayan. Belum lagi, hasil tangkapan yang didapat juga tidak menguntungkan nelayan, sebab, ikan yang di bawa, aromanya sudah lain, alias bau solar. Jika bau itu hanya 10 persen karena mungkin solar di perahu, bisa ditoleransi, tapi jika semua ikan yang di dapat baunya menyeluruh, ini sudah tidak tak biasa. Karena , dampak limbah minyak itu, benar-benar meringsek penghidupan nelayan dan ekosistemnya. "Kalau diperut ikan ada limbah minyak sih enggak, tapi kalau di cium semuanya bau solar, " katanya. 

Atas banyaknya kerugian itu, ia berharap kompensasi PHE benar-benar jitu mengganti kerugian yang di alami nelayan. Sebab, di laut sudah susah, menjual juga jadi kurang pasarnya. Sementara pendataan sendiri, sebutnya, masih belum tuntas kelanjutannya, sebab, saat verifikasi data, banyak nelayan yang masih melaut dan belum pulang. Sementara sejauh ini, belum ada kejelasan dari PHE maupun Dinas, terkait dengan susulan pendataan ini. "SK Bupati soal Kompensasi gak tahu, nelayan juga rugi karena pendataan belum full sepenuhnya, " katanya. (Rdi)