PELITAKARAWANG.COM - Pencemaran Pantai Utara Karawang sejak 12 Juli lalu, oleh tumpahan minyak mentah akibat bocornya pipa di anjungan lepas pantai YYA-1 milik Pertamina area PHE-ONWJ membuat masyarakat sekitar pun banyak yang kehilangan mata pencaharian, untuk dijadikan pengganti sumber nafkahnya kebanyakan warga ikut bekerja sebagai pengumpul ceceran minyak di sepanjang pesisir utara Karawang.

Tetapi sayang, terkesan mengabaikan keselamatan warga, Pertamina pun mempekerjakan para orangtua atau lansia untuk terjun langsung mengumpul ceceran minyak mentah yang jelas merupakan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Seperti halnya yang dilakukan salah seorang warga lanjut usia, Darkini (73) warga Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dirinya ikut bekerja membersihkan tumpahan minyak di pesisir Pantai Pisangan Desa Cemarajaya. Sebelum bekerja sebagai pengumpul limbah, Darkini sehari-harinya bekerja sebagai penjajak kue keliling di Desa Cemarajaya.

"Kalau dagang kue untungnya sedikit, setiap hari paling dapat 20ribu," jelasnya kepada awak media beberapa waktu lalu.

Ia melanjutkan, sejak tanggal 1 Agustus ia ikut mengumpulkan ceceran minyak di pantai, yang kemudian dimasukannya ke dalam karung. Dirinya mendapatkan honor 100 ribu per hari dari pihak pertamina. Selama bekerja Darkini sempat diperiksa satu kali oleh bagian kesehatan yang telah disediakan pihak pertamina.

"Saya pernah sakit, namanya butuh, yah mau gimana," katanya. 

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Golkar, Sri Rahayu Agustina meminta Pertamina lebih selektif atau lebih bijaksana dalam menempatkan warga lansia yang ingin ikut bekerja.

"Mungkin karena kebutuhan, warga minta ikut bekerja, karena efek dari pencemaran tersebut sehingga kebanyakan warga tidak bisa beraktifitas seperti biasanya. Hanya saya berharap Pertamina lebih bijaksana dan selektif, karena lansia ini kan rentan kesehatannya, sementara ceceran minyak tersebut merupakan bahan beracun dan berdampak kepada kesehatan," tegasnya.