PELITAKARAWANG.COM - Karawang Super League (KSL) 2019 resmi bergulir, Sabtu (19/10/2019). Bupati Karawang, diwakili Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Kabupaten Karawang secara simbolis lakukan kick off perdana KSL di Stadion Singaperbangsa.

Seluruh punggawa dari 10 klub peserta KSL 2019 dan para pecinta sepak bola di Karawang hadir memadati stadion ikon Kota Karawang menyaksikan langsung pembukaan salah satu turnamen sepak bola amatir paling bergengsi di Karawang ini.
Kesepuluh klub yang ikut ambil bagian menjadi peserta merupakan klub sepak bola amatir dari kominitas, mahasiswa hingga pekerja. Rencananya, KSL akan bergulir selama sembilan pekan. Per Sabtu 19 Oktober sampai Januari 2020 mendatang.
Gunakan Teknologi VAR Salah satu yang menjadi sorotan pada KSL 2019, digunakannya teknologi video Assistant Refree (VAR). Sebagaimana diketahui, VAR merupakan video untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan yang tepat. CEO KSL Catur Teguh I. Sugiarto menerangkan, liga sepak bola ini adalah bertujuan untuk menjadi wadah pemain sepak bola lokal atau amatir, agar bisa menunjukkan bakatnya di liga yang bergengsi.“Kita di sini pure ingin untuk memberikan wadah bagi para pemain amatir, dan kita juga ada planning ke depan dengan bekerja sama dengan Assosiasi Sepakbola Amatir Seluruh Indonesia (ASASI),” ungkapnya.
Ajang Pencarian Bibit Pria yang akrab dipanggil Teguh tersebut mengaku, pihak penyelenggara memilih Karawang sebagai venue diselenggarakannya liga amatir ini lantaran belum ada lagi pemain dan klub asli Karawang yang unjuk taring di kasta tertinggi persepak bolaan dalam negeri, sehingga KSL bisa dijadikan alternatif mencetuskan bibit-bibit terbaik pesepakbola putra daerah yang dimiliki Karawang.
“Karawang pernah punya kiper Nasional Alm. Endang Tirtana, saya yakin banyak pemain bagus, sehingga nanti apabila sudah ketahuan mana yang benar-benar layak, kita bisa angkat mereka ke nasional. Visi kita disitu,” katanya.
Bahkan ASASI atau Asosiasi Sepakbola Amatir Seluruh Indonesia yang baru saja dibentuk bersama dibeberapa kota, salah satu pointnya adalah bekerjasama dengan beberapa pelatih di liga 1 , 2 dan liga 3 , agar bakat-bakat yang selama ini terabaikan dapat didorong untuk bermain di level liga Resmi.
“Bahkan Menpora juga berharap penerapan VAR dan alat komunikasi untuk wasit bisa menjadikan Liga Karawang Super League, menjadi liga amatir yg dilaksanakan dengan baik,” tuturnya.(rls)