PELITAKARAWANG.COM - Setelah para juru dan panelis menyaring hampir 200 peserta se Kabupaten Karawang, Ujang Sopandi, siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri SMK Iptek Cilamaya, mendapat gelar juara Putera Batik Karawang 2019, Sabtu (26/10) akhir pekan kemarin. Meskipun bertengger di posisi ke 2, namun bocah asal Desa Tegalwaru Kecamatan Cilamaya Wetan ini, menjadi satu-satunya wakil dari latar belakang SMK yang berhasil manggung di posisi Runner Up. 

Ditemui di sekolahnya, Ujang mengaku, dirinya di karantina selama 2 Minggu dengan hempasan materi soal batik, kebudayaan, sampai publik speaking. Ragam teori dan bahasan ia simak dengan baik agar selalu mempermudah saat memberi paparan pada para panelis. Bukan perkara mudah mendapat gelar juara, sebutnya, dirinya harus disaring berulangkali, mulai ratusan, sepuluh besar, lima besar hingga tiga besar. Namun karena modal wawasan yang di miliki dan kemampuan bahasa Inggris yang sedikit banyak sudah di fahaminya secara otodidak, mungkin jadi penilaian tersendiri bagi para juri. Betapapun, harus tergeser ke posisi Runner up oleh peserta lain yang notabene usianya setingkat Mahasiswa Perguruan Tinggi. "Alhamdulillah sih juara 2 juga, bisa menjadi bagian dari seorang pemuda yang mencintai kebudayaan dan tradisional, khususnya batik, " Katanya.

Kepala SMK Iptek Cilamaya, Engkos Kosim MS.i mengapresiasi rasa bangganya kepada Ujang Sopandi, siswa Elektronika Industri kelas XI. Karena, menjadi satu-satunya bocah wakil SMK yang berhasil jadi Runner Up. Rasa bangga itu muncul, karena perjuangan Ujang, memang sangat tidak mudah selama seleksi dari ratusan peserta yang ada. Tapi, dengan modal prestasi dan wawasan yang baik di sekolah, dia akhirnya mampu terus berjaya sampai mendapat gelar Runner Up putera batik Karawang yang salah satunya di gerakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Berawal dari coba-coba dan iseng mengikut sertakan siswanya setelah ada pengumuman di group MKKs, ternyata berbuah hasil yang maksimal, sampai akhir malam bakat dan fashion show. "Jelas kita bangga, karena seleksinya yang begitu ketat dan panjang sekali, jadi butuh perjuangan ekstra juga dari siswa kami ini," Pungkasnya. (Rud)