PELITAKARAWANG.COM - Entah untuk pengadaan burung hantu atau memang untuk pengadaan kandang burung hantu. Pos anggaran Pemkab di Dinas Pertanian Karawang, memposting Rp125 juta yang identik untuk spesies hewan pengendali hama tikus pertanian tersebut.

"Entah lah, anggaran pengadaan Burung hantu apa pengadaan kandang burung hantu, kenyataannya memang Rp125 juta ternyata setengah lebih dianggarkan untuk biaya kandang," Kata Aktivis Karawang, Muslim Hafidz, Rabu (13/11).

Jika memang burung hantu adalah solusi hama tikus sebut Muslim, menapa tidak pengadaan burung Hantu yang banyak volumenya, dengan asumsi lahan pertanian diatas 90 ribu hektar. Sebab, menurutnya, ini ganggung menyelesaikan persoalan setengah-setengah. Sekali lagi, jika memang itu solusi mengatasi hama tikus, kenapa tidak disiapkan Rp5 milyar, toh ini juga menjaga eksistensi kabupaten  Karawang sebagai lumbung padi. Persoalan lainnya, adalah ke apa pengadaannya harus di kecamatan Majalaya?, Sementara, lahan pertanian terbesar itu adanya di kecamatan Tempuran dan Cilamaya Wetan. "Artinya, Jika kasus hama tikus terjadi di Majalaya, kenapa tidak belajar di kecamatan lainnya yang relatif sukses dalam pertanian?"Tanya Ocim.

Kemudian sambungnya, ia menganalisa, kok Dinas Pertanian terlalu menyimpulkan masalah. "Jadi disayangkan program seperti ini kurang komprehensif," Katanya.

Sementara itu, Kepala Distanhutbunak Karawang Ir Hanafi Chaniago sampai berita ini ditulis belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait anggaran Rp125 juta untuk pengadaan burung hantu tersebut. 

Sebelumnya, dikabarkan, anggaran pengendalian hama tikus sebesar Rp125 juta dibagi kedalam beberapa jenis seperti pembangunan kandang karantina, tiang rumah burung dan pengadaan burung hantu. Pengendalian OPT tikus dengan musuh alami burung hantu species tyto alba dengan pagu anggaran Rp125 juta dengan beberapa item, diantaranya, untuk bangunan kandang karantina sebesar Rp70 juta, tiang rumah burung hantu sebanyak 20 titik sebesar Rp50 juta dan pengadaan burung hantu 10 ekor sebesar Rp5 juta. (Rud)