PELITAKARAWANG.COM-.Satu lagi perguruan tinggi negeri tanah air menjalin kerja sama dengan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah. Kali ini Universitas Islam Negeri (UIN) Malang menyatakan komitmennya untuk memberikan kemudahan akses masuk ke universitas tersebut bagi siswa lulusan Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) dan Sekolah Indonesia Makkah (SIM). 


Naskah kerja sama ditandatangani langsung oleh Konjen RI Jeddah Dr. Mohamad Hery Saripudin dan Rektor UIN Prof. Dr. Abdul Haris. Penandatangan dilaksanakan Minggu (1/12/2019) di ruang pertemuan KJRI Jeddah.


Dalam kesempatan tersebut Konjen RI Jeddah didampingi oleh Pelaksana Fungsi (PF) Pensosbud-1 Agus Muktamar dan PF Pensobud-2 Tubagus Nafia, sementara Rektor UIN Malang didampingi oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Kelembagaan Dr. Uril Bahruddin, Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Bambang dan Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran UIN, Ahmad Nashihuddin.


Prosesi penandatanganan disaksikan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Prof. Dr. Nizar, M.Ag yang turut hadir bersama rombongan.

Selama tiga tahun terakhir, KJRI Jeddah terus berikhtiar untuk meningkatkan pelayanan pendidikan bagi pelajar Indonesia, baik anak-anak dari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tinggal bersama keluarga di wilayah kerja KJRI Jeddah, maupun Pelajar Indonesia yang berminat melanjutkan ke perguruan tinggi di Arab Saudi.

Perguruan tinggi di tanah air yang telah bekerja sama secara afirmatif dengan KJRI Jeddah adalah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Darussalam Gontor, Universitas Terbuka (UT), Politeknik Penerbangan Palembang, dan terakhir UIN Malang Jawa Timur.

"Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat. KJRI terus berikhtiar untuk menghadirkan akses yang seluas-luasnya bagi anak-anak PMI di Arab Saudi, khususnya di Wilayah Kerja KJRI Jeddah agar memperoleh pendidikan yang baik. Kami percaya mata rantai kemiskinan hanya bisa diputus dengan pendidikan yang baik," ujar Konjen RI.

Disampaikan Konjen, KJRI Jeddah juga melakukan pertemuan dengan para rektor perguruan tinggi di Arab Saudi, antara lain Universitas Islam Madinah, Universitas Thaif dan Universitas King Khalid di Abha.

Kalau sebelumnya mahasiswa asal Indonesia terkonsentrasi di perguruan tinggi yang ada di Jeddah, Mekkah dan Madinah, tiga tahun belakangan ini perguruan tinggi di Abha, Thaif, Tabuk dan Jizan mulai menerima Pelajar Indonesia dengan beasiswa penuh.

Sekitar 1.300 anak WNI kini belajar di Sekolah Indonesia Jeddah dan Sekolah Indonesia Makkah. Umumnya mereka adalah anak-anak dari PMI yang bekerja di sektor informal. Jumlah tersebut belum termasuk anak WNI yang belajar dengan sistem kejar paket dan mereka yang belajar di sekolah internasional.

Mahasiswa asal Indonesia kini tengah berlajar di sejumlah perguruan tinggi Arab Saudi yang berada di Wilayah Kerja KJRI Jeddah berjumlah lebih dari 1.000 orang.(rls/sjd).