pelitakarawang.com - Musyawarah Nasional (Munas) PHRI ke XVII 2020, resmi akan dilaksanakan di Karawang Jawa Barat 8-10 februari tahun depan. Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Sterling Committee dan Organizing Committee persiapan Munas PHRI XVII yang dihadiri oleh BPC PHRI Karawang bersama jajaran pengurus BPP PHRI, dan wakil dari Disbudpar Karawang di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin kemarin (2/12).

Dinah Puja Astuti, OC Bidang Humas Publikasi dan Dokumentasi Musyawarah Nasional (Munas) XVII PHRI 2020 Karawang mengatakan, Kota Karawang patut berbangga, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah PHRI kota/kabupaten didaulat menjadi tuan rumah. Persiapan – persiapan baik secara teknis dan non teknis pun terus dilakukan untuk persiapan hajat PHRI tersebut. Tentunya, dukungan penuh dari Pemda Karawang sangat berpengaruh untuk mendongkrak Karawang menjadi destinasi baik bisnis dan liburan. "Ini merupakan sejarah, dimana Kabupaten/kota dipercaya jadi tuan rumah. Kita patut berbangga, " Katanya.

Wakil Ketua Umum Organisasi, Maulana Yusran menegaskan kembali kesiapan Kota Karawang untuk acara Munas XVII 2020 ini. Sebab, untuk kali pertama dalam sejarah organisasi PHRI memutuskan acara Munas di kota/kabupaten. Oleh karenanya, Karawang harus bisa membuktikan menjadi tuan rumah yang baik. 

Sebab, sambung Yusran, tidak dapat dipungkiri sebelumnya banyak pihak meragukan didaulatnya Kota Karawang sebagai tuan rumah Munas PHRI. "Sebelumnya, banyak pihak yang meragukan, tapi Karawang harus bisa meyakinkan dan membuktikan sebagai tuan rumah yang baik dal Munas ini, " Ujarnya. 

Sementara itu, Ketua BPC PHRI Karawang Gabriel Alexander mengatakan, pihaknya berhasil meyakinkan pengurus pusat PHRI yang akhirnya memutuskan Karawang menjadi tuan rumah Munas PHRI XVII pada 8 – 10 Februari 2020 di Karawang. Acara yang rencananya akan dihadiri oleh Wakil Presiden, Kemenpaterkraf RI, Gubernur Jawa Barat dan Bupati Karawang ini, tentu akan menjadi momentum untuk Karawang agar Pemerintah Pusat kiranya memasukan Karawang sebagai kota yang berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah. Seperti peristiwa Renggakdengklok yang sarat makna perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Karenanya, sambung Gabriel, Karawang menaruh harapan besar dengan diadakannya event – event berskala nasional yang dapat mendongkrak tingkat hunian hotel yang tentu saja akan menaikan PAD dan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi yang lain. "Acara ini rencananya akan di hadiri Wapres, Kementeriam Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hingga Gubernur Jabar dan Bupati, " Katanya. 

Lebih jauh Gabriel menambahkan, ada 2.200 lebih kamar tersedia kota Karawang dengan pilihan dari yang mewah sekelas Resinda Hotel, Mercure, Novotel dan masih banyak hotel lainnya seperti Citra Grand, Batiqa, Primebiz, Brits, baik bintang dan non bintang. Untuk itu, Slogan GO Kar! Atau Goyang Karawang! Menjadi gimmick kota Karawang yang terkenal sebagai lumbung padi dan kota industri. Makna GO Kar diera milenial ini mengandung arti yang lebih luas dan dalam, bukan hanya sekedar gerakan pinggul, namun semangat untuk maju dan 
berkarya dengan segala potensi Karawang. "Ayo Karawang kita bisa, " Pungkasnya. (Rud)