PELITAKARAWANG.COM - Lebih dari 267 juta nomor telepon, nama, dan user ID pengguna Facebook bocor di dunia maya, dan bisa diakses oleh siapa pun.


Kebocoran ini ditemukan oleh peneliti keamanan Comparitech bernama Bob Diachenko, yang menemukan database tersebut pada 14 Desember lalu. Database yang sama juga diposting ulang dan bisa di-download dari sebuah forum hacker.

Ini bukan pertama kalinya ada database berisi data pengguna Facebook bocor di dunia maya. Dan kebocoran yang terbaru ini memunculkan pertanyaan apakah sebenarnya Facebook mempunyai cukup keamanan untuk melindungi privasi miliaran penggunanya.



Kebocoran data ini, menurut Comparitech membuat para korbannya terancam terkena spam dan percobaan phishing.Pasalnya user ID Facebook mempunyai nomor unik yang bisa digunakan untuk menebak username Facebook seseorang, termasuk bermacam informasi profilnya.



Menurut Diachenko, ada dua cara untuk mencuri informasi pengguna Facebook itu. Salah satunya adalah dengan mengeksploitasi application programming interface (API), yang membuat developer bisa mengakses data-data seperti daftar teman, foto, dan grup.


Namun cara ini hanya bisa digunakan sebelum Facebook memblok akses terhadap nomor telepon pengguna pada 2018, atau mungkin saja bisa dilakukan setelah itu jika ada celah keamanan lain yang bisa dieksploitasi.



Penjahat pun bisa memanfaatkan teknologi otomatisasi untuk mengumpulkan informasi dari laman profil Facebook yang terbuka ke publik, demikian dikutip detikINET dari Cnet, Jumat (20/12/2019).



Lewat juru bicaranya, Facebook mengaku akan meneliti masalah ini. Namun mereka memperkirakan kalau data ini sudah 'dipanen' sebelum mereka melakukan perubahan untuk melindungi data-data penggunanya, seperti memblokir akses ke nomor telepon.



Pada April lalu, hal semacam ini juga pernah terjadi. Saat itu peneliti keamanan dari UpGuard menemukan ada lebih dari 540 juta informasi pengguna, termasuk komentar dan likes, dalam sebuah database yang tersimpan di server cloud Amazon.



Kemudian pada September ditemukan sebuah server yang menyimpan sejumlah database yang berisi lebih dari 419 juta informasi pengguna Facebook yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, dan Vietnam. Namun menurut Facebook, server tersebut 'hanya' berisi sekitar 220 juta catatan.



Menurut Diachenko, bocoran data yang dilihatnya ini berbeda dengan data yang sebelumnya sudah bocor ke publik.




sumber :detikNET