PELITAKARAWANG.COM - Minat masyarakat yang tinggi untuk melintas di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated dalam beberapa hari terakhir tak dapat dihindari. Alhasil, tol layang terpanjang di Indonesia itu ramai diperbincangkan.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, dalam kondisi normal jumlah kendaraan melintas mencapai 75 kendaraan/menit. Sedangkan untuk kondisi padat dapat mencapai 100 kendaraan/menit.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyatakan puncak kepadatan terjadi pada Sabtu (21/12/2019) lalu. Selain karena minat masyarakat yang tinggi, juga karena adanya kepadatan tol elevated mendekati Km 48 akibat ada pertemuan dari tol layang dan Tol Jakarta-Cikampek.



"Ada penyempitan lajur dari enam lajur menjadi empat lajur. Selain itu 500 meter sebelum pintu tol layang banyak bus dan truk yang mengambil di lajur satu sehingga menghambat kendaraan golongan satu yang akan masuk ke tol layang," ungkapnya melalui keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (23/12/2019).

Selain itu, di Km 50 terdapat rest area kecil kapasitas terbatas. Keberadaan rest area itu menyedot animo masyarakat yang begitu besar, sehingga terjadi perlambatan di bahu jalan.

Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melewati jalan tol layang bila kepadatan lalu lintas mulai terlihat.

"Kami juga minta bagi para pengguna jalan memastikan kondisi kendaraannya dalam keadaan prima dan bensin masih mencukupi," serunya.

Dia juga sudah menyampaikan beberapa arahan kepada Jasa Marga selaku operator.

"Kami telah berkoordinasi dengan Jasa Marga selaku operator untuk melakukan patroli di tol layang mengenai persediaan BBM darurat bagi masyarakat yang kehabisan bensin saat berada di atas jalan tol layang," kata Budi.(CNBC Indonesia)