1. PELITAKARAWANG.COM - Kematian fauna laut terus terjadi setelah kebocoran Sumur YYA-1milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE-ONWJ), bahkan setelah kebocoran ditutup, kembali ditemukan seekor ikan pesut mati dan bangkainya terdampar di pantai tangkolak barat, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, pada Kamis (2/1/2020).


Menanggapi hal tersebut, Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Karawang (KMSK), Willy Firdaus mengatakan, saat pertemuan dengan PHE-ONWJ di Karawang, pada tanggal 2 Januari lalu, ia mempertanyakan terkait apa yang sebenarnya yang tengah terjadi di perairan Karawang.

“Saat pembahasan persiapan pemulihan daerah terdampak kebocoran. Dan pada 3 Januari, ditemukan air laut di pantai Sedari, Desa Sedari Kecamatan Cibuaya, berminyak,” ungkapnya Selasa (7/1/2020) saat dihubungi melalui layanan pesan whats app.

Sebelumnya pada bulan Juli dan Agustus 2019, lanjut Willy, ditemukan ikan Lumba-lumba hidung botol yang juga mati di dua tempat yang berbeda.

“Pada bulan Juli ditemukan Lumba-lumba mati di pantai Pelangi dan pada bulan Agustus 2019 juga ditemukan Lumba-lumba mati di muara Betok mati. Telah diambil sample nya oleh Kemeterian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk diteliti tentang penyebab kematian Lumba-lumba tersebut, tapi sampai dengan saat ini belum ada publikasi hasil identifikasi tersebut,” jelasnya.

Ia pun berharap kepada pihak terkait, PHE-ONWJ dan KKP mau mempublikasi hasil identifikasi tersebut.

“Harapan kami hasil identifikasi ini di publis ke masyarakat luas agar tidak ada tanda tanya lagi di tengah masyarakat pesisir. Dan jika memang benar hal tersebut adalah dampak tumpahan minyak, tinggal sampaikan saja agar menjadi pelajaran bersama,” pungkasnya.

Sementara itu VP Relation PHE-ONWJ, Ifki Sukarya menanggapi hal tersebut mengatakan, sumur YYA telah berhasil ditutup untuk menghentikan aliran fluida sejak 21 September 2019 lalu.

“Dan kematian satwa laut (pesut) yang terdampar di perairan Karawang pada 2 Januari 2020 kemarin, tidak bisa secara spekulasi dikaitkan dengan dengan sumur YYA,” kata Ifki, Selasa (7/1/2020) melalui sambungan teleponnya.

Begitupun dengan temuan kematian dua Lumba-lumba beberapa waktu lalu, lanjut Ifki, tidak bisa serta merta dihubungkan dengan akibat dampak dari sumur YYA.

“Telah kami lakukan pengecekan bersama instansi pemerintah dan hasilnya pengujian menjadi kewenangan pihak pemerintah,” pungkasnya. (isk)