Direktur Bisnis PT Liga Indonesia Baru (LIB) Rudy Kangdra, mengatakan pihaknya memiliki tiga opsi untuk menentukan nasib Liga 1 dan Liga 2 2020.

Ketiga opsi itu akan dibawa ke dalam rapat darurat PSSI untuk menentukan kelanjutan kompetisi yang telah vakum dengan status force majeur sejak 16 Maret lalu.
Salah satu usulan yang dimiliki LIB adalah memulainya musim baru. Sehingga nantinya Liga 1 dan Liga 2 akan bermain di musim 2020-2021.



"Usulan LIB ada tiga. Pertama Liga lanjut dengan protokol. Umpamanya liga tetap lanjut, liga lanjut tidak ada preseason," ujar Rudy Kangdra saat dihubungi, Jumat 29 Mei.

"Kedua, liga setop, diganti turnamen. Kalau klub ingin dihentikan, akan kami hentikan. Diganti bentuknya turnamen kalau memungkinkan dari sisi protokol kesehatan."
"Ketiga, liga lanjut tapi ganti musim baru. Kalau opsi ketiga, ya liga baru, ketemunya next September lagi. Andai putusan PSSI setop liga, maka PT LIB ajukan musim baru di September 2020," lanjutnya.
Ia pun mengatakan jika PSSI menerima usulan musim baru, kemungkinan terbaik musim tersebut dimulai pada September mendatang. Pasalnya setiap klub dinilai membutuhkan waktu menyusuh komposisi pemain.
"Preseason dulu, klub juga harus kumpulin pemain. Pemain boleh balik apakah tidak ke Indonesia. Kalau musim baru, bursa transfer mengikuti negara lain. Jadi bursa transfer tidak cuma di awal musim," pungkasnya.
PSSI sendiri akan menggelar rapat darurat menentukan nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dalam waktu dekat. Sebelumnya PSSI telah melakukan pertemuan virtual dengan klub peserta Liga 1 dan Liga 2 2020.
Mayoritas suara klub Liga 1 dan Liga 2 2020 menginginkan kompetisi musim 2020 dihentikan.***medcom