Makin terasakan terdampak Corona oleh masyarakat,terlebih mereka dari lapisan bawah dan kondisi tersebut dibaca sebagai peluang usaha oleh sejumlah pemilik modal (rentenir,red) di Kabupaten Karawang.(8/5/2020).


Saya mohon kepada warga yang benar-benar terjepit harus bijak dalam mengambil keputusan akhir dalam keuangan terlebih untuk mengajukan pinjaman ke rentenir.Jangan terjebak kepada riba atau bunga berlipat,seru dari Endi Sukardi, seorang tokoh masyarakat di Pusat Kota Karawang.

Sekarang sudah rame terdengar dan banyak juga yang sudah mengambil langkah nekat tersebut.Mereka ambil uang dari seorang rentenir dengan bunga berlipat atau lebih dikenal yang sebutan duit monyet alias uang 23,terangnya.

Saya ngeri banget melihatnya karena belum beres beban mereka kepada hutang emok tapi sudah mengambil lagi hutangan ke rentenir.Semua wajar karena demi mempertahankan hidup tapi sebijak mungkinlah,harap Endi.

Kita hanya bisa mengingatkan dan mendoakan agar para peminjam nanti bisa kembalikan uang walau sudah terbayangkan jungkir baliknya pada saat nanti,tambah dia.

Mereka dua kali rugi,sambungnya,pertama dia terjebak riba dan yang kedua berdosa, benar-benar prihatin akibat Corona ini karena sudah masuk ke relung paling dalam hidup dan sendi-sendi kehidupan masyarakat lainya.

Mohon juga diminta tegas Pemkab Karawang untuk segera mencari solusinya.Minimal bantuan-bantuan yang ada harus tepat sasaran dan para dermawan harus benar-benar tepat pula yaitu berilah mereka yang sangat membutuhkan.Janganlah perbuatan baik kita dihiasi oleh perbuatan ria,ucap Endi seraya mengingatkan para donatur Covid-19.

Bantuan yang ada dari para donutur jangan selalu terfokus kota tapi segera arahkan ke pedesaan.Karena secara realitas di desa-desa lebih parah ekonominya di banding perkotaan,terangnya.

Warga sudah kalang kabut dan kita harus bersama membantu mereka.Satu bukti duit monyet sudah terbar pesona dan sudah banyak warga Karawang terperangkapnya,Pungkas Endi**eed