Ditengah indah gemerlapnya dunia dan dihuni oleh milyaran manusia yang penuh kesukaan dan bahagian,kini muncul kisah nyata dari seorang perempuan sepuh yang berbalut kepedihan akibat ketiadaan dan ke tidak berdayaan.(23/6/2020)

Tentunya peristiwa ini harus menjadi perhatian sesama juga pemerintah daerah Kabupaten Karawang.

Ia adalah Waryonah seorang perempuan berusia 65 tahun yang tinggal di Dusun Rawakandang RT/RW13/04,Desa Cikuntul,Kecamatan Tempuran.

Perempuan tua tersebut hidup seorang diri didalam rumah yang kondisinya sulit untuk diceritakan atau digambarkan (lihat video,red).

Mista Ketua RT 13 Desa Cikuntul menceritakan,perempuan yang namanya Waryonah adalah seorang ibu dari 3 anak dan pernah mengalami kusta hingga sepuluh jemarinya hilang akibat termakan penyakit yang pernah dideritanya.

"Penyakit kustanya pun bisa sembuh karena pertolongan dan diobati oleh Kades Cikuntul  almarhum. Sekarang Ema Waryonah harus rela menjalani hidup tanpa 10 jemarinya yang hilang akibat penyakit kusta,ulas Mista.

Saya juga kesulitan untuk membantu dia misal untuk membuat KTP, dan ia kini hanya mempunyai surat domisili saja akibat tidak bisa jempol atau tanda tangan,ungkap Mista.

Kemudian sang RT 13 Desa Cikuntul ini menceritakan,bahwa dirinya sudah susah payah ingin membawa ema Waryonah ke rumahnya namun gagal terus akibat yang bersangkutan tetap menolak tanpa alasan yang jelas dan, sikap serupa ditunjukan si Ema kepada ketiga anaknya.

Masih keterangan Mista,"Ketiga anaknya sudah berkeluarga dan ema itu pun ga mau ikut anak-anaknya.Apa yang menjadi alasan Waryonah menolak kami tidak tahu sampai saat ini.Mungkin saja tapi belum tentu benar jika bekas luka- luka penyakit yang dideritanya dulu menjadi ganjalan.Padahal Ema Waryonah kan sudah sembuh hanya sisakan bekas-bekas luka saja misal hilangnya 10 jemari miliknya,"Ungkap Mista.

Ema Warkoyah kasihan banget karena hidupnya sendiri dan rumah pun ampun (reot,red),ucap melas dari Mista.

Kami tahu dia membutuhkan bantuan dan alhamdulilah Waryonah masih bisa sebagai salah satu penerima BPNT di Desa Cikuntul.

Kami pun dengan perangkat desa setempat tidak diam dengan kondisinya karena ada kalanya disisipkan bila ada bantuan tertentu yang sifatnya bisa meringankan beban Ema Waryonah.Untuk tanah lahan dimana rumahnya berdiri itu adalah milik pribadi Waryonah,namun bila ada hujan dan angin gede,"tak terbayangkan apa yang ia rasakan akibat angin dan hujan masuk semua kedalam rumah miliknya".

Mending kalau hanya bocor bisa diakali oleh kami dan warga setempat tapi kalau roboh?. Saya sangat berharap para hamba Allah terkentuk hati untuk bisa membantunya,ucap sedih dari Mista.

Bripka Saparno anggota Mapolsek Tempuran turut menjelaskan,bahwa derita yang dialami oleh warga Desa Cikuntul tersebut harus menjadi perhatian yang serius semua pihak termasuk dirinya.

Dan tentunya saya sebagai Bhabinkamtibmas  Desa setempat akan berupaya terus berkomunikasi dengan semua pihak agar yang bersangkutan bisa diringankan beban hidupnya,harap Saparno.

Bila memang ada milik rezekinya dari para hamba Allah yang datang dari mana pun,sambung Bhabinkamtibmas  Desa Cikuntul tersebut,"Saya siap mengantarnya guna temui Ema Waryonah,pungkas Bripka Saparno**dd