Nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk demam berdarah (DBD) memiliki perilaku mengigit pada pagi dan sore hari. Pemerintah mengharapkan masyarakat waspada terhadap ancaman DBD karena Kementerian Kesehatan mencatat kasus yang masih cukup tinggi hingga Juni ini. (25/6)

Nyamuk dengan ciri khas kaki berwarna hitam dan putih ini mengigit manusia pada waktu pagi dan sore. Ahli infeksi dan pedriati tropik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K) mengatakan bahwa nyamuk menggigit antara jam 10 sampai jam 12 siang. Gigitan nyamuk bisa menyerang semua kelompok umur. Saat ini kecenderungan yang terjadi banyak kasus DBD menyerang kelompok umur remaja. 
"Dia senangnya gigitnya pada pagi hari, day biters, jadi antara jam 10 sampai jam 12 di masa anak-anak lagi sekolah. Kadang-kadang kenanya di situ. Sama sebelum magrib ya, jam 4 sampai jam 5 sore," ucap dr. Mulya.
Menurut dr. Yayuk Sri Rahayu Kabid P2P Dinkes,untuk kasus DBD di Kabupaten Karawang sudah merenggut nyawa sebanyak 8 orang,peristiwa itu terjadi antara bulan Februari sampai dengan Juni 2020.

Yayuk pun merincikan,untuk kasus DBD selama ini sudah hampir menyebar atau terjadi  di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Karawang.

Ia mengungkapkan,untuk bulan Februari terjadi sebanyak 47 kasus,Maret sebanyak 45 kasus,April 154 kasus,Mei sebanyak 216 kasus dan bulan Juni sekarang belum berakhir sudah mencapai 157 kasus.

Total kasus DBD terjadi di Kabupaten Karawang sebanyak 619 kasus. Atas peristiwa yang terjadi berakibat meninggalnya 8 orang warga Karawang,pungkas Kabid P2P Dinkes tersebut.**Ts