Seperti yang telah diduga sebelumnya oleh mantan ketua KPU Karawang, Emay Ahmad Maehi, tentang pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi yang bakal terkendala.(13/6/2020).


Kendala yang terjadi meliputi beberapa hal, masih kata pria yang akrab disapa Kang Emay, antara lain, anggaran yang membengkak karena kebutuhan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan kelengkapannya yang harus memperhatikan protokol kesehatan, teknis pelaksanaan yang membutuhkan personil dan kemampuan teknis yang handal, serta koordinasi antar lembaga yang harus maksimal.

"Sejalan dengan hajat politik demokrasi yang berkualitas untuk kepentingan rakyat Karawang. Hasil Pilkada yang akuntabel dan memenuhi keadilan masyarakat terutama untuk pasangan calon yang diperkirakan tidak akan ada koalisi hegemonik," katanya,(13/6/2020).

Satu hal yang perlu dicatat, lanjut Kang Emay, sosialisasi kepada pemilih bisa dipastikan tidak akan maksimal, karena menurutnya kemungkinan tidak akan ada kampanye terbatas ataupun kampanye terbuka sementara pembiayaan malah lebih besar.

"Ibu sekertaris yang baru dilantik harus betul-betul memahami Karawang secara sosial politik, antropologi politik, terutama karakteristik masyarakatnya dengan cara melakukan sharing terbatas. Kendati saya meyakini teman-teman KPU Karawang memiliki pengalaman yang cukup matang," tutupnya.**is-ts