DBD termasuk salah satu penyakit potensi KLB yang mendominasi disetiap tahunnya. Tahun 2020 sampai bulan Juni untuk di Kabupaten Karawang sudah tercatat 619 kasus dengan akibat 8 meninggal dunia.

Kasus DBD terjadi diseluruh Kecamatan atau Desa, dan kejadian seperti ini akan terus berulang setiap tahun jika semua elemen terkait termasuk masyarakat tidak menyiapkan tindakan antisipasi atau pencegahan dini.(25/6/2020).

Kabid P2P Dinkes Karawang sebutakan,pihaknya sudah kencangkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), dan Yayuk Sri Rahayu mengatakan, penyakit DBD bisa saja ada setiap tahun,maka perlu di lakukan oleh petugas bersama dengan masyarakat adalah melakukan kegiatan pencegahan melalui pengendalian vektor DBD yaitu nyamuk aedes aegypti dengan mengedapankan upaya pemberdayaan masayarakat,

“Contohnya dengan G1R1J atau Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik diharapkan penderita dapat diobati sedini mungkin dan mendapatkan penatalaksanaan yang kuat,sehingga kasus-kasus tersebut dapat terselamatkan, selain itu juga penyebarannya tidak akan selalu meluas” kata dr. Yayuk Sri Rahayu.

Masyakarat wajib diedukasi dengan G1R1 J demi meningkatkan pengetahuan tentang penyakit DBD, untuk memaksimalkanya pun pihak Dinkes Karawang untuk program ini,sudah disosialiksan dengan sejumlah pertemuan sosialisasi kepada pihak Puskesmas dan pihak-pihak terkait,terang Yayuk Sri Rahayu via telepon kepada Pelita Karawang.

Kabid Yayuk berharap dari kegiatan tersebut diharapkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik akan terus dilaksanakan sampai ke masyarakat,ini penting karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik, sehingga upaya pencegahan tetap menjadi prioritas.

Yayuk pun berdoa,semoga masyarakat punya kesadaran untuk melakukan upaya pencegahan DBD dengan pemberantasan sarang nyamuk,melalui PSN 3 Plus,dengan G1R1J, Gerakan 1 Rumab 1 Jumantik.

Tak hanya itu,sambungnya,kemudian masyarakat juga harus bisa mendeteksi terhadap gejala DBD, jika mengalami gejala-gejala berkaitan DBD,kami minta yang bersangkutan untuk segera diberikan atau mendapatkan pertolongan baik di Puskesmas atau rumah sakit sehingga tidak terlambat,dan akhirnya bisa terselamatkan,ucapnya.

Masih kata Yayuk,dengan G1R1J, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, maka diharapkan setiap rumah dipastikan tidak ada jentik nyamuk,karena sudah ada upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan PSN 3 M Plus (menutup, menguras, dan mengubur, barang bekas) agar tidak menjadi sarang nyamuk,serta menanam tanaman pengusir nyamuk dan lainnya.Dan masyarakat juga harus tetap waspada terhadap gejala DBD,jika merasakan gejala ke arah DBD, maka harus segera mendapatkan pertolongan baik ke Puskesmas maupun RS,agar tidak terlambat,sehingga bisa terselamatkan,ulasnya dengan tegas dari dr.Yayuk Sri Rahayu**rf