Sempat kecolongan lantaran tidak masuk satupun klausul pra syarat masuk SMP Negeri dan Swasta ditahun sebelumnya, Syahadah atau Ijasah Diniyah Taklimiyah Awaliyah (DTA) dipastikan menjadi Selling Point bagi siswa yang hendak masuk ke jenjang berikutnya dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. 

Ketua Forum Kepala Diniyah Taklimiyah (FKDT) Karawang, Zaini Asikin, mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 datang, Kemenag dan FKDT sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kaitan PPDB 2020-2021. Wal hasil, diterima dengan sangat baik dan responnya juga demikian. Pihaknya, sebut Zaini, sudah memberikan beberapa point pada Disdikpora terkait PPDB, seperti upaya agar dengan sangat maksimal, Syahadah DTA ini menjadi salah satu syarat anak SD masuk ke SMP. Minimal, menjadi Selling Point seperti beberapa tahun sebelumnya lalu. Apalagi, wajib DTA ini sudah di ikat lewat regulasi Peraturan Daerah tahun 2011 lalu. "Alhamdulillah responnya baik, kita meminta dengan sangat penegasan Perda wajib DTA di jalankan pengakuannya, minimal ijasah DTA itu jadi seling point' syarat lulusan SD masuk SMP saat PPDB ini, " Katanya.


Tahun kemarin, sambung Zaini, pihaknya memang kecolongan, sebab saat PPDB 2019, sama sekali tidak ada pencantuman syahadah DTA sebagai pra syarat hingga menuai kontroversi. Tapi,bila melihat ketentuan PPDB sekarang ini, diantaranya dengan agak longgarnya system zonasi dan penambahan Prosentase untuk siswa berprestasi, semoga saja sekarang, siswa yamg mempunyai syahadah DTA merupakan siswa yang berprestasi. "Informasi dari Kasie PD Pontren. Insya Allah tahun sekarang Syahadah DTA menjadi selling point kembali, " Ujarnya. (Rd)