Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Sabtu (20/6) totalnya menjadi 45.029 setelah ada penambahan sebanyak 1.226 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 17.883 setelah ada penambahan sebanyak 534 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.429 dengan penambahan 56.

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 19.917 pada hari sebelumnya, Jumat (19/6) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 621.156. Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 121 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 90 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 240 lab.

Sedangkan untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 7.877 dan akumulasinya menjadi 376.518. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.226 dan negatif 6.651, sehingga secara akumulasi menjadi positif 45.029 dan negatif 331.489.

"Kita dapatkan kasus positif sebanyak 1.226 orang, sehingga totalnya menjadi 45.029 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (20/6).

Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.


"Kalau kita lihat distribusinya, maka beberapa Jawa Timur hari ini melaporkan 394 positif baru dan 102 sembuh. Kemudian DKI Jakarta 180 orang positif baru dan 122 sembuh," kata Yuri.
provinsi menunjukkan angka yang masih tinggi. Di antaranya adalah

"Sulawesi Selatan 112 positif baru dan 76 sembuh. Jawa Tengah 98 kasus baru dan 20 sembuh. Kalimantan Selatan 83 orang kasus baru dan 25 sembuh," imbuhnya.

Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 9.829 orang, Jawa Timur 9.451, Sulawesi Selatan 3.685, Jawa Barat 2.828 dan Jawa Tengah 2.569.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 4.821 disusul Jawa Timur sebanyak 2.664, Jawa Barat 1.261, Sulawesi Selatan 1.245, Jawa Tengah 920 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 17.883 orang.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 39 kasus, Bali 1.013 kasus, Banten 1.347 kasus, Bangka Belitung 148 kasus, Bengkulu 116 kasus, Yogyakarta 285 kasus.

Selanjutnya di Jambi 112 kasus, Kalimantan Barat 298 kasus, Kalimantan Timur 423 kasus, Kalimantan Tengah 764 kasus, Kalimantan Selatan 2.475 kasus, dan Kalimantan Utara 175 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 264 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.051 kasus, Sumatera Selatan 1.721 kasus, Sumatera Barat 703 kasus, Sulawesi Utara 809 kasus, Sumatera Utara 1.082 kasus, dan Sulawesi Tenggara 332 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 173 kasus, Lampung 180 kasus, Riau 142 kasus, Maluku Utara 400 kasus, Maluku 581 kasus, Papua Barat 222 kasus, Papua 1.380 kasus, Sulawesi Barat 104 kasus, Nusa Tenggara Timur 108 kasus dan Gorontalo 220 kasus.

Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 37.336 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.150 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 438 kabupaten/kota di Tanah Air.**ts