Kementerian Agama menggelar Uji Kompetensi Inpassing dalam Jabatan Fungsional Asesor SDM Aparatur. Uji Kompetensi yang dilaksanakan mekanisme Computerized Assessment Test (CAT) ini diikuti oleh pejabat eselon III Kemenag di pusat dan daerah. 
"Ini merupakan uji kompetensi yang sangat penting untuk Kementerian Agama, karena kita selama ini ada kekurangan Asesor SDM Aparatur," tutur Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali, Senin (08/06). 
Menurut Nizar, keberadaan Asesor SDM Aparatur adalah sebuah keniscayaan bagi institusi yang memiliki ribuan satuan kerja dengan ratusan ribu Aparatur Sipil Negara (ASN). "Untuk itu saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama seluruh pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Dari internal ada Biro Kepegawaian, dan tentunya terimakasih sebesar-besarnya kepada Kemenpan RB yang telah memberikan kuota Asesor SDM Aparatur ini," ungkap Nizar. 
Sementara Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama Saefuddin menyebutkan pada 2020 ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memberikan 50 formasi Asessor SDM Aparatur bagi Kemenag. Ia mengungkapkan uji kompetensi akan dilakukan dalam dua tahap, yang dilaksanakan pada Juni dan September 2020.
"Tahap pertama di bulan Juni ini sebanyak 25 formasi, dan nanti tahap kedua di bulan September sebanyak 25 formasi," kata Saefuddin. 
"Pesertanya dari seluruh indonesia. Ada dari Kementerian Agama Pusat sebanyak tujuh orang dan selebihnya tersebar dari sekitar 25 lokasi. Ada yang di Kanwil, ada juga yang dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri," imbuhnya. 
Kementerian Agama, menurut Saefuddin, saat ini memiliki sekitar 238 ribu ASN yang tersebar di 4000an satuan kerja. "Sementara jumlah asessor sdm kita masih sangat sedikit. Jadi, dengan terpenuhinya formasi 50, ini baru tahap awal untuk kementerian agama untuk memiliki Asesor SDM Aparatur sendiri," tutur Saefuddin. 
"Kami harapkan dengan adanya Asesor SDM Aparatur ini, upaya untuk memantau dan meningkatkan kualitas PNS kita akan semakin baik, dan tidak hanya dilakukan di pusat tapi juga di daerah-daerah," harap Saefuddin.*Rls