Pondok Pesantren Ashidiqiyah Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan, jadi model penerapan protokol kesehatan sebagai "Pesantren Tangguh" Covid-19. Pondok asuhan KH Hasannuri Hidayatullah tersebut, menuai pujian sebagai pilot dan percontohan bagi pesantren lainnya, seperti yang di ungkapkan Wakil Ketua Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Jawa Barat Bidang Dakwah, Penanggulangan Bencana dan Pengabdian Masyarakat, dr Sri Raharjo, SH, MH, MMRS kepada pelitakarawang.com baru-baru ini. 


Menurutnya, pondok pesantren Assydiqiyah telah menyiapkan diri dari penyebaran Covid-19. Mulai dari menjaga kebersihan, penyiapan layanan kesehatan, penerapan protokol kesehatan, hingga protokol kegiatan belajar mengajar dan mengadakan rapid test baik pengurus ponpes maupun santri baru di pesantren selama masa pandemi. Di masa pandemi ini, penularan virus sangat cepat melalui droplet. Vaksinnya juga hingga sekarang belum ada. "Pencegahan paling efektif itu kedisiplinan protokol kesehatan dan menerapkan PHBS perilaku hidup bersih dan sehat, " Katanya. 


Pesantren Assydiqiyah sambungnya, telah menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, menyediakan hand sanitizer, menyediakan tempat cuci tangan, menggunakan air mengalir (sabun) serta menyediakan bilik desinfektan dan pemeriksaan suhu dengan thermo gun untuk tamu yamg masuk ke area ponpes. Ia melihat, bahwa apa yang di terapkan di Ashidiqiyah dan di saksikan langsung Bupati, Kapolres dan Dandim 0604/Karawang teesebut, adalah merupakan ikhtiar pengurus santrinya untuk terbiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan memperbanyak akses cuci tangan juga meningkatkan sanitasi serta Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). "Protokol kesehatan dan ketersediaan pangan, harus terjamin di lingkungan pesantren di tengah wabah covid-19, itu sudah dilakukan di Pesantren Ashidiqiyah asuhan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat, " Katanya. (Rd)