Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak memberikan formulasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara khusus bagi siswa Paket di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Sehingga, semua tingkatan baik Paket A, B dan C, di garap secara mandiri oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) formatnya. Jika pendidikan tingkat SMA/SMK Negeri di batasi dua tahap dengan segudang kriteria seperti afirmasi, prestasi hingga KETM, khusus paket C, Disdikpora melalui Bidang Dikmas membuat sistem pendaftaran dengan tiga tahap tanpa kriteria jalur maupun batasan kuota rombongan belajar. 


Kata Kasie Dikmas dan Kesetaraan Kosim Taryana, PPDB di tingkat PKBM khusus Paket C, tidak diberikan format khusus dari Provinsi, sehingga Disdikpora membuat formulasi sendiri yang acuannya menyesuaikan dengan aturan yang ada di tingkat SMA/SMK Negeri. Tahap pertama, PPDB secara online di PKBM ini di buka pada 8 - 12 Juni, kemudian tahap 2 di buka 25 Juni dan Tahap 3 pada 20 Juli. Soal batasan rombel, menyesuaikan dengan kondisi di PKBM itu sendiri dan 48 PKBM di Karawang, sudah bisa di akses jaringannya sejak tahap pertama PPDB, bahkan beberapa diantaranya sudah mendapati siswa atau warga belajar sekitar 20 - 40 orang, seperti di PKBM Al Muhajirin Lemahabang. "Kita perluas pendaftarannya jadi tiga tahap, kondisi menyesuaikan dengan yang ada di PKBM, " Katanya. 

Masyarakat pendaftar sebut Kosim, tidak perlu risihkan syarat masuk PKBM, karena berbeda dengan sekolah formal lainnya, calon siswa paket yang mendaftar tidak di kenakan kriteria seperti afirmasi, domisili dalam dan luar kecamatan maupun jalur prestasi dan kategori miskin/kaya. Semuanya fleksibel, yang terpenting warga belajarnya saat ini sudah sama hak dan kewajibannya dengan sekolah lain pada umumnya, seperti nomor induk siswa, ijasah dan proses pembelajarannya. "Gak usah risihkan jalur prestasi, ketm atau dalam dan luar daerah, di PKBM itu tidak berlaku, jadi fleksibel, " Katanya.


Soal kualitas siswa PKBM sebut Kosim, jangan di ragukan, apalagi di bina oleh tutor-tutor yang semakin profesional. Bayangkan saja, UNBK batal digelar karena Covid-19, siswa paket tetap jalan terus dengan penggunaan aplikasi android di HP, sehingga UN paket yang soalnya di buat para tutor itu, bisa di akses dari rumah. "Jangan di ragukan soal Siswa dan tutornya, UNBK saja tetap digelar dengan sistem android aplikasinya, " Terangnya. (Rd)