Sekolah Indonesia Makkah (SIM) mewisuda sebanyak 14 siswanya  yang telah merampungkan pendidikan jenjang SMA. Namun, perayaan wisuda yang digelar Minggu, 14 Juni 2020 terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Pandemi virus corona tidak memungkinkan SIM menyelenggarakan wisuda bagi para lulusannya secara langsung di dalam gedung. Wisuda dilaksanakan secara daring akibat pemberlakuan kebijakan physical distancing dan adanya larangan berkumpul lebih dari lima orang oleh Pemerintah Arab Saudi.

Para siswa yang diwisuda hanya terlihat di layar monitor dari rumah mereka masing-masing dengan format telekonferensi atau via aplikasi. 

Ikut bergabung dalam wisuda online SIM tersebut Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Eko Hartono, didampingi Kepala Kanselerai dan Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah, Plt. Kepala Sekolah Indonesia Makkah, Plh. Sekolah Indonesia Jeddah, Kepala Sekolah Indonesia Riyadh, Kepala Sekolah Indonesia Cairo, Komite SIM, para wisudawan beserta orang tua masing-masing.

Disampaikan Konjen Eko dalam sambutannya, pandemi telah mendorong para guru dan siswa di SIM terus berikhtiar menghadirkan terobosan kreatif agar kegiatan belajar-mengajar tetap  berlangsung. 

“Dengan tekad kita, komitmen bersama, koordinasi yang baik, ternyata proses belajar mengajar tetap berjalan walaupun tidak sesempurna melalui belajar secara tatap muka,” ucap Konjen Eko.

Lebih lanjut, Konjen menilai tepat penyematan label “Generasi TANGGUH” bagi para lulusan tahun ini yang merupakan akronim dari Tanggung jawab, Unggul dan Handal. Sebab, di tengah segala keterbatasan akibat pandemi Covid-19, para guru dan siswa berjuang luar biasa untuk terus menghadirkan kegiatan belajar-mengajar. 

“Bahkan akronim ini tidak hanya disematkan untuk para lulusan tahun ini, tapi dilanjutkan untuk para lulusan berikutnya,” imbuh Konjen Eko.

Perjuangan para pemangku kepentingan di SIM di tengah pandemi berbuah manis dengan diterimanya sebanyak 6 siswa lulusan SIM di Universitas Islam Negeri Malang melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). 

Konjen Eko berpesan agar para lulusan SIM terus berjuang dalam menempuh jenjang pendidikan selanjutnya agar kelak menjadi generasi yang mampu memperbaiki masa depan bangsa.

KJRI Jeddah terus mengupayakan kemudahan akses bagi para lulusan peserta didik di sekolah-sekolah yang berada di wilayah kerja KJRI Jeddah. Salah satunya adalah penandatangan MoU kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi negeri di tanah air. 

Untuk itu, Konjen Eko mendorong agar SILN terus menigkatkan mutu pengajarannya agar semakin diakui oleh perguruan tinggi terkemuka di tanah air, yang nantinya berpengaruh positif bagi para lulusan SILN di Mekkah dan Jeddah.**rls-Fauzy Chusny